Sukses

Bermain di Wahana Mandi Bola, Ibu dan Anak Nyaris Tenggelam

Bukan hanya anak-anak yang perlu didampingi saat bermain, orang tua pun harus tetap waspada terhadap sebuah wahana permainan anak.

Liputan6.com, Jakarta Selain memiliki riwayat takut ketinggian, ada juga lho orang yang memiliki fobia terhadap air. Tapi jika ada yang takut air, bukan berarti orang tersebut nggak pernah mandi, ya. Ketakutan terhadap air biasanya muncul ketika ia melihat sesuatu yang luas, dalam dan penuhi air.

Biasanya, mereka yang takut air pernah mempunyai pengalaman hidup yang paling mengerikan ketika berada dekat dengan air, seperti pernah tenggelam.

Bayangkan, tubuhmu berada di dalam air, apalagi dengan kedalaman yang tak kuasa membuat panik. Sehingga gerakan tangan dan kaki pun tidak mampu membawamu mencapai kepermukaan dengan mudah.

Dan diwaktu yang bersamaan, dirimu pun tak bisa berteriak karena harus mengatur pernapasan. Pada kondisi itu, kamu sangat berharap sekali pertolongan segera datang.

Tapi, jika tempat tersebut tidak memungkinkan bagi mereka yang minta pertolongan, mungkin kejadian tersebut menjadi kejadian yang sangat mengerikan atau sebagai perantara penjemput ajal.

Wah serem banget ya, membayangkannya saja sudah mengerikan. Namun, hal serupa ternyata turut dialami oleh wanita asal Singapura beserta anaknya, bahkan para pengunjung lain. Mereka tenggelam hingga tak terlihat ujung kepalanya di sebuah wahana.

Dikutip dari Asia One (5/2/2018), ternyata mereka panik karena tenggelam di sebuah wahana kolam mandi bola, dengan ke dalam hampir 2 meter. Wahana kolam bola ini berada di sebuah pusat perbelanjaan popular di City Square Mall, Kitchener Road, Singapura.

Mungkin bagi kalian yang pernah berada di antara ribuan bola-bola plastik dalam wadah besar ini, tahu dong bagaimana rasanya. Memang, apa yang dialami oleh wanita itu terkesan remeh.

Tapi jangan salah, bagi orang-orang yang mengidap gejala psikologis takut terhadap kedalaman (Bathophobic), peristiwa semacam itu -- setidaknya dalam persepsi mereka -- adalah urusan hidup-atau-mati.

Seperti apa kejadian tenggelam diwahana kolam bola Singapura itu? Simak artikel dan videonya di bawah ini...

 

 

 

 

2 dari 3 halaman

Kepanikan dan Rasa Takut

Wanita bernama Vivien Low ini rupanya seorang blogger asal Singapura. Sensasi yang dirasakan Vivien pun tak karuan, bagaikan ajal sebentar lagi akan menjemputnya ketika ia dan anaknya tenggelam di wahana lautan bola itu.

Ia sengaja pergi ke sana untuk mencoba wahana Airzone yang baru dibuka di City Square Mall, pada 3 Februari 2018 lalu. Dan pengalaman mendebarkan itu, ia bagikan dalam sebuah video yang diunggah di laman blog Facebook-nya, beautiful Chaos.

Airzone adalah sebuah wahana permainan kolam bola yang terbuat dari jala-jala ditingkat tiga atrium City Square Mall.

Vivien, yang memiliki rasa takut ketinggian dan kedalaman, menulis bagaimana dia kehilangan keseimbangan dan kemudian terjatuh ke kedalaman kolam.

"Saya tidak bisa mencapai dasar dan saya tidak bisa berdiri," tulisnya.

"Saya mencoba berguling, saya tidak bisa.

"Saya mencoba menemukan dasar jaring sehingga saya bisa mencengkeramnya, juga tak mampu.

"Anak saya juga terjebak di dalam.

"Saya panik, melambaikan tangan dan menjerit minta tolong.

"Tidak ada yang datang.

"Saya benar-benar panik dan tidak tahu harus berbuat apa," tulis Vivien dalam unggahan di blog Facebook-nya.

Akhirnya, ketika pertolongan datang, Vivien dibantu untuk menstabilkan dirinya. Setelah itu ia menarik putra kandung serta dua anak lain yang turun tenggelam di wahana itu bersamanya.

"Gadis cilik itu menangis dan saya pikir dia langsung keluar setelah kejadian itu."

 

Lihat Video Selengkapnya di Bawah ini:

3 dari 3 halaman

Tidak Merasa Kapok

Namun, dengan pengalaman Vivien yang membuatnya hampir mati tenggelam di kolam bola tersebut, rupanya ia tak kapok dan akan tetap terus membawa anak-anaknya ke sana.

Dengan catatan orang dewasa harus ikut masuk bersama mereka.

"Memang menyenangkan. Tapi, wahana itu sama sekali tidak cocok untuk anak muda," tulisnya.

"Pengawasan orang dewasa dibutuhkan. Pengawasan yang banyak sekali."

Sebagai tanggapan atas pengalaman Vivien, pihak manajemen Airzone meminta maaf atas peristiwa itu dan mengatakan bahwa mereka akan meninjau jumlah bola yang masuk dalam lubang tersebut.

Mereka juga akan memastikan bahwa staf terlatih mereka akan lebih cepat dalam menanggapi kejadian genting serupa pada waktu ke depannya.

 

**Berita ini sebelumnya pernah tayang di Kanal Global Liputan6.com

**Jadilah bagian dari Forum Liputan6.com dengan berbagi informasi terbaru dan unik melalui email: Forum@liputan6.com