Sukses

Tirto Adhi Soerjo, Sang Perintis Pers Indonesia

Tirto Adhi Soerjo merupakan tokoh kebangkitan nasional yang berjasa bagi kelahiran pers Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Tirto Adhi Soerjo adalah tokoh perintis Pers Nasional atau lebih dikenal sebagai Bapak Pers Nasional. Dia lahir di Blora, Jawa Timur, pada 1880 dan wafat pada 1918. Nama Tirto juga kadang-kadang ditulis dengan nama Raden Mas Tirto Adhi Soerjo.

Sebagai tokoh Kebangkitan Nasional Indonesia, Tirto Adhi Soerjo juga sebagai perintis kesuratkabaran serta kewartawanan Indonesia. Tirto Adhi Soerjo pernah dijadikan sebuah tokoh fiksi bernama Minke. Sosok Minke ada dalam sebuah karya milik Bung Pram atau Pramoedya Ananta Toer, yakni sastrawan dan aktivis besar Indonesia.

Untuk mengenang dan memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun ini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dijadwalkan bakal menghadiri perayaan Hari Pers Nasional (HPN) ke-32 di Kota Padang, Sumatera Utara. Jokowi direncanakan mengikuti perayaan HPN 2018 selama dua hari, yakni 8-9 Februari 2018.

Ingin tahu dan mengenal lebih banyak bagaimana sosok Alm Tirto Adhi Soerjo bisa disebut sebagai Bapak Pers Nasional kita? Berikut kisah perjuangan dan kehidupan beliau bagi kemajuan pers di Indonesia.

2 dari 2 halaman

Kisah Perjuangan untuk Pers Indonesia

Alm RM Tirto Adhi Soerjo (1875 – 1918) melakukan perjuangan melalui surat kabar yang dipimpinnya, Soenda Berita, pers pertama yang terbit di Cianjur. Beliau adalah pionir pers pribumi. Kemudian, Medan Prijaji (1907) dan Putri Hindia (1908). Tirto juga mendirikan Sarikat Dagang Islam.

Medan Prijaji dikenal sebagai surat kabar nasional pertama karena menggunakan bahasa Melayu (bahasa Indonesia), dan seluruh pekerja mulai dari pengasuhnya, percetakan, penerbitan dan wartawannya adalah pribumi Indonesia asli. Melalui surat kabar Medan Prijaji, pemikiran beliau menjadi cikal bakal nasionalisme dengan memperkenalkan istilah Anak Hindia.

Beliau juga menyadarkan masyarakat Indonesia tentang hakekat penjajahan yang sangat merugikan bangsa dan berusaha melakukan perlawanan terhadap ketidakadilan yang dilakukan pemerintah kolonial.

Mengingat jasanya beliau dinyatakan sebagai Perintis Pers Indonesia tahun 1973 oleh Dewan Pers RI. Atas jasa-jasanya itu, pemerintah RI menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dan Tanda Kehormatan Bintang Maha Putra Adipradana.

Perjuangan RM Tirto Adhi Soerjo itu dirangkum dalam kisah Minke dalam karya Pram, yang terkenal, yaitu Tetralogi Buru. Sudahkah kamu membaca mahakarya tersebut? Yuk, segera, untuk memperingati Hari Pers Nasional kita! Selamat Hari Pers Nasional!

 

** Jadilah bagian dari Forum Liputan6.com dengan berbagi informasi terbaru dan unik melalui email: Forum@liputan6.com

 

Lihat Juga Video Terkait Berikut Ini: