Sukses

Usia Senja, Nenek Baik Hati Rela Rawat Cucunya yang Lumpuh

Meskipun berusia 76 tahun, nenek ini masih semangat membantu cucunya ke sekolah

Liputan6.com, Jakarta - Setiap anak yang dilahirkan akan mendapatkan kasih sayang dari orangtua maupun dari orang sekitarnya dengan harapan anak tersebut akan hidup lebih bahagia dari mereka.

Sama halnya seperti orangtua, para kakek dan nenek pun akan memberi kasih sayang sepenuhnya kepada cucu tercinta. Seperti nenek asal Tiongkok ini, meskipun sudah berusia senja, nenek ini rela mengantarkan cucunya yang lumpuh ke sekolah dengann menempuh jarak yang jauh.

Shi Yuying (76), rela menempuh perjalanan jauh agar cucunya, Jiang Haowen (9) dapat pendidikan yang baik. Karena kelumpuhan yang dialami Haowen, nenek Yuying bahkan rela berkorban.

Haowen didiagnosis menderita cerebral palsy sejak berumur dua tahun. Setelah mengetahui kondisi anaknya, kedua orang tua Haowen bercerai beberapa tahun kemudian. Ibu bocah itu menikah lagi dan ayahnya bekerja di Guilin agar mendapatkan biaya untuk mengobati Haowen.

Cerebral palsy adalah gangguan gerak yang mempengaruhi otot, gerakan dan keterampilan motorik yang disebabkan oleh kerusakan otak yang terjadi sebelum atau sesudah kelahiran.

2 dari 3 halaman

Tempuh Perjalanan 24 Km Setiap Hari

Karena bocah itu tak pernah didampingi orang tuanya, Yuying rela menemani cucunya dalam menjalani aktivitasnya, seperti bersekolah dengan mendoronganya menggunakan kursi roda. Tindakan itu bahkan telah dilakukannya selama empat tahun terakhir.

Selain itu, nenek Yuying juga menyiapkan segala kebutuhan Haowen, termasuk mengobatinya dengan pengobatan herbal dengan harapan keadaan cucunya membaik.

Sekolah Haowen terletak 3 km dari rumah Shi Yuying. Dalam sehari nenek itu harus berjalan delapan kali karena sekolah sang cucu memiliki dua sesi pelajaran, yaitu pada pagi dan sore hari. Adanya dua sesi pelajaran tentu mengharuskan Yuying kembali menjemput Haowen pada siang dan malam hari.

 

3 dari 3 halaman

Dukung Cucu

Dengan menempuh delapan kali perjalanan dari rumah ke sekolah maupun sebaliknya, total perjalanan yang ditempuh Yuying adalah 24 km dalam sehari. Meski setiap hari berjalan sejauh 24 km, dia tidak pernah mengeluh kepada cucunya dan orang lain.

"Selama saya bisa, saya akan terus mendorong dan mendukungnya," kata Yuying seperti melansir Huanqiu News.

Dengan bantuan neneknya, Haowen telah membuat kemajuan yang cukup besar. Dia bisa belajar berdiri tegak dan bahkan berjalan jarak dekat. Namun sayangnya, bocah itu kini masih memiliki masalah saat memegang pena di tangannya karena penyakitnya tersebut.

Meskipun mengalami kelumpuhan, Haowen merupakan murid yang berprestasi dan memiliki minat khusus di bidang matematika.

Â