Sukses

JR Saragih Bermasalah di Ijazah, Pencalonannya Jadi Tidak Sah

JR Saragih-Ance Selian (AR-Ance) dinyatakan gugur dalam Pilkada Sumatera Utara periode 2018-2023.

Liputan6.com, Jakarta - JR Saragih dengan pasangannya Ance Selian (AR-Ance) dinyatakan gugur dalam Pilkada Sumatera Utara. Keputusan tersebut ditetapkan melalui rapat pleno terbuka penetapan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pilkada Sumut periode 2018-2023.

Hal ini dikarenakan salah satu berkas sebagai syarat pencalonan milik JR Saragih tidak lengkap, yaitu ijazah.  

Dalam rapat pleno tersebut diumumkan, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2018 hanya akan diikuti dua pasangan calon, yaitu Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djarot-Sihar) dan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Edy-Ijeck).

Komisioner KPUD Sumut Benget Silitonga dalam rapat pleno mengatakan, persoalan berkas ijazah JR Saragih berdasarkan surat dari Dinas Pendidikan Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (Pemprov DKI) Jakarta nomor 1454/1.851.623 tanggal 22 Januari 2018.

2 dari 3 halaman

Tanggapan JR Saragih

Terkait keputusan KPUD Sumut, JR Saragih mengatakan biar hukum yang bicara. Pihaknya akan mengajukan gugatan sesegera mungkin ke Badan Pengawas Pemiliu Sumatera Utara (Bawaslu Sumut).

"Gugatan segera kita ajukan. Soal ijazah sudah saya serahkan," ucap JR Saragih.

Dia mengatakan, soal ijazah yang menjadi persoalan, dia mengaku yang dapat tanda tangan langsung Kepala Dinas.

JR Saragih juga mempertanyakan, kenapa pada saat mencalonkan diri dalam Pemilihan Bupati di Kabupaten Simalungun dirinya bisa lolos, namun di pencalonan di Pilgubsu 2018 ini tidak.

"Pada saat masa perbaikan, saya tidak mendapat pemberitahuan tentang persoalan ijazah ini, sudah lewat tanggalnya. Masa pemberitahuan sampai tanggal 20 Januari 2018, di tanggal yang sama sudah ada jawaban dari dinas pendidikan, tanggal 19 Januari 2017 sudah masuk," terang JR Saragih.

3 dari 3 halaman

Meneteskan Air Mata

JR Saragih menyebut, ada 2 juta pencinta JR di Sumatera Utara. Dia pun meminta tidak ada satupun yang boleh ribut terkait hal ini.

JR menyerahkan kepada proses hukum, dan meminta kepada para pendukungnya tetap solid.

"Biarkan hukum yang berjalan, semua kita solid. Biarlah nanti keputusan, masih ada di atas manusia, yaitu Tuhan," ungkap JR sembari meneteskan air mata.

Saat disinggung apakah ada upaya penjegalan terkait pencalonannya untuk maju di Pilgubsu 2018, JR menegaskan tidak perlu menjawab hal itu.

"Tidak perlu saya jawab, islahkan teman-teman koreksi," tandasnya.

Sementara itu, dalam rapat pleno terbuka penetapan calon Gubsu dan Wagubsu ini hanya dihadiri oleh bakal pasangan calon JR Saragih-Ance Selian, sedangkan Djarot-Sihar dan Edy-Ijeck hanya diwakili oleh tim penghubung atau LO.

 

** Jadilah bagian dari Forum Liputan6.com dengan pengiriman artikel unik dan terkini melalui email: Forum@liputan6.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: