Sukses

Viral, Wig Khusus untuk Vagina Dipamerkan di New York Fashion Week

Mendengar kata wig mungkin sering kali kita mengidentikannya untuk dipakai di rambut. Ternyata ada wig yang tak biasa untuk digunakan di area kelamin.

Liputan6.com, Jakarta - Bicara soal fashion, memang selalu tak ada habisnya. Tren fashion yang unik dapat membuat kita heran dan tak habis pikir, namun di situlah letak keunikannya.

Pargelaran New York Fashon Week yang baru-baru ini berlangsung membuat publik tekejut. Meski tampilan pakaian yang ditampilkan dan diperagakan bisa selalu membuat orang terperangah. Namun tetap saja, hal itu dianggap sebagai suatu karya seni sehingga bukan menjadi hal yang aneh.

Brand pakaian Kaimin merupakan salah satunya yang ikut serta tampil dalam pagelaran busana kenamaan tersebut. Para model yang berlenggok menampilkan rangkaian busana Kaimin, dengan penutup segitga pada area kelamin mereka.

Mungkin sekilas terlihat sebagai celana dalam yang dikenakan oleh para model. Padahal yang mereka kenakan yakni wig vagina. Benda itu disebut dengan merkin dan sudah ada sejak tahun 1600-an yang biasa digunakan oleh para pekerja seks.

Umumnya wig itu dikenakan agar para pekerja seks menyebunyikan tanda-tanda dari penyakit kelamin. Selain itu, merkin juga kerap digunakan oleh pekerja seks untuk menyimbolkan banyaknya bulu di area kemaluan mereka.

Wig tersebut pernah dianggap sebagi hal yang baik pada akhir zaman Renaisans, karena menjadi tanda bahwa para pekerja seks tidak banyak tidur. Hingga dianggap mempunyai kemungkinan mengalami penyakit seksual menular lebih kecil.

Akan tetapi, tetap saja para pekerja seks pasti akan selalu mencukur bulu di area kewanitaan dan menggantinya dengan menggunakan merkin. Untuk membuat merkin lazimnya, akan menggunakan rambut dari hewan berang-berang.

 

 

2 dari 2 halaman

Tunjukkan Keberagaman dan Toleransi

Meskipun seudah berabad lamanya digunakan, kali ini designer asal Korea Selatan mengangkat kembali merkin untuk diperkenalkan. Dalam pergaan busana tersebut, Kaimin menampilkan banyak warna, panjang dan gaya dari merkin yang telah ia buat.

Menurut Kaimin, tujuan dasar acaranya untuk menunjukkan keberagaman dan toleransi dari salah satu bagian tubuh wanita yang sering mendapatkan stigma.

Kaimin juga percaya bahwa merkins sangat tepat dan serasi dengan mode tema mereka kali ini. Tema mereka yang bergaya futuristik punk dipadupadankan dengan rambut ala mohawks dan eyeliner mencolok agar memberi kesan pakaian yang futiristik.

"Karena koleksi Kaimin memiliki tema yang menyorot kebanggan besar dalam tubuh dan seksualitas, walaupun keduanya tidak saling berhubungan. Tapi kami punya banyak kebebasan disini," kata Direktor Kreatif dari Prema Hair, Dale Delaporte, mengutip Mirror, Senin (19/2/2018).

Â