Citizen6, Surabaya: Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggelar program pengabdian masyarakat, bertempat di SDN Tambak Wedi 508 Kenjeran, Sabtu (16/4). Tim PKM dari ITS yang menyebut diri mereka ”Mangrove Crew”, melaksanakan penyuluhan bekerja sama dengan Tunas Hijau kepada anak-anak SD, mengenai pentingnya mencintai lingkungan sejak dini, dan turut menjaga serta melestarikannya, terutama menjaga kelestarian tanaman mangrove yang ada di sekitar mereka.
”Pemilihan SDN Tambak Wedi 508 Kenjeran sebagai tempat kegiatan ini lantaran lokasinya yang strategis, yaitu dekat dengan pesisir pantai dimana tumbuhan mangrove banyak tumbuh," ujar Mida selaku Ketua Mangrove Crew. Untuk membuat anak-anak SD tertarik dengan program ini, Mangrove Crew menggunakan media edukasi Treasure Hunt and Take Action.
Treasure Hunt adalah permainan mencari harta karun. Jumlah siswa yang terlibat yaitu empat puluh enam siswa yang terdiri dari mayoritas siswa kelas lima dan sebagian dari kelas enam. Permainan ini dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok harus melewati empat pos. Tugas dari kelompok tersebut mencari informasi ke masing-masing pos.
Sebelum masuk pos, tiap kelompok harus menyebutkan kata sandi yang didapat dari panitia. Kata sandi tersebut berhubungan dengan mangrove dan cinta lingkungan, dan di tiap pos memiliki potongan puzzle yang harus dipecahkan.
Sebelum tiap kelompok mendapatkan puzzle, kelompok harus menebak pertanyaan yang berhubungan dengan mangrove. Setelah semua puzzle didapatkan, kelompok harus menyusun puzzle tersebut, dan mencari harta karun yang petunjuknya ada di puzzle, dan yang mendapatkan harta karun pertama kali akan mendapatkan hadiah.
"Memang benar anak-anak terlihat sangat antusias mengikuti permainan Treasure Hunt, hal ini dapat dilihat dari ketangkasan dan kecepatan anak-anak dalam bermain," ujar Zaenal, salah satu anggota Mangrove Crew.
Pada hari berikutnya, Minggu (17/4) bertempat di Pantai Ria Kenjeran Surabaya, siswa-siswa SD diajak untuk Take Action, yaitu melakukan simulasi langsung penanaman mangrove bersama-sama.
“Tempat penanaman ini dilakukan di Pantai Ria Kenjeran Surabaya, karena berdasarkan survey yang telah dilakukan di beberapa tempat, Pantai Ria sangat potensial sebagai lahan penanaman mangrove, yaitu masih banyak lahan kosong di pinggiran pantai yang sangat berpotensi untuk penanaman mangrove,” ujar Mafa, anggota Mangrove Crew.
“Dalam pengadaan sebagian bibit mangrove, kami mendapat bantuan dari Dinas Pertanian Jawa Timur, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari PDAM Surya Sembada Kota Surabaya sebagai sponsor", tambah Mafa.
“Setelah kegiatan ini berakhir, Mangrove Crew berharap dan mencoba mengarahkan agar dapat terbentuk perkumpulan siswa pecinta lingkungan yang dimulai di SD Tambak Wedi 508 untuk secara reguler melakukan kegitan–kegiatan peduli terhadap lingkungan,” ujar Fahmi, anggota Mangrove Crew.
Aksi kelompok Mangrove Crew Mahasiswa ITS ini merupakan bagian dari Kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk mahasiswa seluruh Indonesia. (Pengirim: Cahaya Hamidah)
”Pemilihan SDN Tambak Wedi 508 Kenjeran sebagai tempat kegiatan ini lantaran lokasinya yang strategis, yaitu dekat dengan pesisir pantai dimana tumbuhan mangrove banyak tumbuh," ujar Mida selaku Ketua Mangrove Crew. Untuk membuat anak-anak SD tertarik dengan program ini, Mangrove Crew menggunakan media edukasi Treasure Hunt and Take Action.
Treasure Hunt adalah permainan mencari harta karun. Jumlah siswa yang terlibat yaitu empat puluh enam siswa yang terdiri dari mayoritas siswa kelas lima dan sebagian dari kelas enam. Permainan ini dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok harus melewati empat pos. Tugas dari kelompok tersebut mencari informasi ke masing-masing pos.
Sebelum masuk pos, tiap kelompok harus menyebutkan kata sandi yang didapat dari panitia. Kata sandi tersebut berhubungan dengan mangrove dan cinta lingkungan, dan di tiap pos memiliki potongan puzzle yang harus dipecahkan.
Sebelum tiap kelompok mendapatkan puzzle, kelompok harus menebak pertanyaan yang berhubungan dengan mangrove. Setelah semua puzzle didapatkan, kelompok harus menyusun puzzle tersebut, dan mencari harta karun yang petunjuknya ada di puzzle, dan yang mendapatkan harta karun pertama kali akan mendapatkan hadiah.
"Memang benar anak-anak terlihat sangat antusias mengikuti permainan Treasure Hunt, hal ini dapat dilihat dari ketangkasan dan kecepatan anak-anak dalam bermain," ujar Zaenal, salah satu anggota Mangrove Crew.
Pada hari berikutnya, Minggu (17/4) bertempat di Pantai Ria Kenjeran Surabaya, siswa-siswa SD diajak untuk Take Action, yaitu melakukan simulasi langsung penanaman mangrove bersama-sama.
“Tempat penanaman ini dilakukan di Pantai Ria Kenjeran Surabaya, karena berdasarkan survey yang telah dilakukan di beberapa tempat, Pantai Ria sangat potensial sebagai lahan penanaman mangrove, yaitu masih banyak lahan kosong di pinggiran pantai yang sangat berpotensi untuk penanaman mangrove,” ujar Mafa, anggota Mangrove Crew.
“Dalam pengadaan sebagian bibit mangrove, kami mendapat bantuan dari Dinas Pertanian Jawa Timur, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari PDAM Surya Sembada Kota Surabaya sebagai sponsor", tambah Mafa.
“Setelah kegiatan ini berakhir, Mangrove Crew berharap dan mencoba mengarahkan agar dapat terbentuk perkumpulan siswa pecinta lingkungan yang dimulai di SD Tambak Wedi 508 untuk secara reguler melakukan kegitan–kegiatan peduli terhadap lingkungan,” ujar Fahmi, anggota Mangrove Crew.
Aksi kelompok Mangrove Crew Mahasiswa ITS ini merupakan bagian dari Kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk mahasiswa seluruh Indonesia. (Pengirim: Cahaya Hamidah)