Citizen6, Riau: Nelayan asing yang berada di Kepulauan Riau marak berlayar di Natuna, Anabas, Tanbelan dan juga Lingga. Hal ini membuat Ketua DPRD Lingga, Kamarudin Ali, berharap petugas terkait dapat menangkap nelayan asing tersebut di wilayah hukum Lingga. Bahwa nelayan asing beroperasi di laut tanjung dimana lokasi ikan terbesar dengan menggunakan teknologi canggih sehingga leluasa mengambil ikan.
Awang Arman selaku nelayan dari Telok Kecamatan Lingga Utara sangat kecewa dan resah akibat nelayan tersebut, "Selain pendapatan berkurang, nelayan disini kekurangan alat sonar yang canggih untuk menangkap ikan dilaut," ungkapnya. LSM cinta anak negeri, M. Nazar menyatakan petugas terkait haruslah jeli mendengar laporan tentang adanya kapal asing yang sengaja merampok ikan Lingga ini, tegasnya.
Untuk kedepannya, Ketua DPRD Lingga meminta kepada dinas perikanan serta bupati dan wakilnya agar nelayan di lingga ini wajib alat tangkap itu dilengkapi dengan sonar penglihat ikan, "Kenapa nelayan asing kok boleh kita tak berani membeli alat sonar itu padahal 3 juta rupiah tidak sampai 10 juta rupaih," tuturnya.
Pemerintah Lingga maupun Propinsi Kepulauan Riau, seandainya ada bantuan pompong lagi di 2011 ini, kita meminta agar nelayan menerima pompong yang dilengkapi alat sonar. karena untuk melawan perampok ikan harus ada alat canggih yang dimiliki nelayan asing tersebut ungkap salah seorang warga Lingga. (Pengirim: Aman)
Awang Arman selaku nelayan dari Telok Kecamatan Lingga Utara sangat kecewa dan resah akibat nelayan tersebut, "Selain pendapatan berkurang, nelayan disini kekurangan alat sonar yang canggih untuk menangkap ikan dilaut," ungkapnya. LSM cinta anak negeri, M. Nazar menyatakan petugas terkait haruslah jeli mendengar laporan tentang adanya kapal asing yang sengaja merampok ikan Lingga ini, tegasnya.
Untuk kedepannya, Ketua DPRD Lingga meminta kepada dinas perikanan serta bupati dan wakilnya agar nelayan di lingga ini wajib alat tangkap itu dilengkapi dengan sonar penglihat ikan, "Kenapa nelayan asing kok boleh kita tak berani membeli alat sonar itu padahal 3 juta rupiah tidak sampai 10 juta rupaih," tuturnya.
Pemerintah Lingga maupun Propinsi Kepulauan Riau, seandainya ada bantuan pompong lagi di 2011 ini, kita meminta agar nelayan menerima pompong yang dilengkapi alat sonar. karena untuk melawan perampok ikan harus ada alat canggih yang dimiliki nelayan asing tersebut ungkap salah seorang warga Lingga. (Pengirim: Aman)