Liputan6.com, Jakarta - Saat rapat penting tengah berlangsung di kantor, Anda tiba-tiba ingin buang air kecil. Padahal, baru 20 menit yang lalu Anda ke toilet.
Dalam sehari, Anda bisa bolak-balik ke toilet hampir setiap jam hanya untuk buang air kecil. Apakah Anda sering mengalami hal ini?
Pengalaman semacam itu tentu saja membuat kesal bahkan frustasi. Namun, Anda juga mesti waspada dan mulai memperhatikan kapan Anda mulai sering kebelet pipis dan sudah berapa lama. Mungkin saja hal itu disebabkan karena seseorang minum air cukup banyak dan sering sehingga mempengaruhi frekuensi ke toilet.
Advertisement
Anda perlu mencatat bahwa minum terlalu banyak air juga tidak baik bagi tubuh. Ingat, konsumsi wajar air adalah dua liter sehari.
Jika Anda mengonsumsi lebih dari dua liter air sehari--belum lagi minuman lainnya seperti kopi, teh, atau jus--ada kemungkinan Anda akan lebih sering ke toilet. Meski masih aman, ingat bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidak baik bagi tubuh.
Namun, ada juga gangguan atau kondisi pada tubuh yang mengakibatkan seseorang sering kebelet buang air kecil. Jika Anda minum dengan normal, tapi ke toilet lebih dari 8-10 kali sehari--sebaiknya Anda konsultasikan ke dokter.
Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan orang sering kebelet pipis, seperti dikutip dari laman Boldsky:
1. Kandung kemih kecil
Secara anatomi, setiap manusia itu unik dan berbeda. Mulai dari tinggi tubuh, berat badan, bahkan hingga ukuran kandung kemih.
Ukuran rata-rata kandung kemih biasanya bisa menahan dua gelas cairan--sebelum akhirnya merasa kebelet.
Namun, kandung kemih beberapa orang hanya mampu menampung satu hingga 1,5 gelas cairan. Untuk mengetahui ukuran kandung kemih, Anda bisa melakukan scan ke rumah sakit.
2. Dehidrasi
Ya, kondisi tubuh ini ternyata membuat kebelet pipis. Tapi, bagaimana mungkin itu terjadi ketika tubuh justru kekurangan cairan?
Begini penjelasannya. Sejumlah studi membuktikan ketika tubuh seseorang dehidrasi, urine menjadi lebih terkonsentrat.
Urine kental itu bisa mengiritasi kandung kemih yang kemudian membuat sensasi seperti kebelet pipis. Namun, ketika Anda ke toilet, tak banyak urine yang keluar.
Â
3. Batu Ginjal
Jika Anda mengonsumsi air dalam jumlah wajar, tidak memiliki diabetes, tapi sering buang air kecil, mungkin Anda menderita batu ginjal.
Batu ginjal biasanya disertai dengan gejala lain, seperti ada sensasi terbakar saat kencing, nyeri punggung bagian bawah, dan daerah panggul. Jika Anda mengalami gejala ini, segera konsultasi ke dokter.
4. Otot Pelvis Lemah
Sering buang air kecil juga menjadi salah satu indikasi lemahnya otot di sekitar panggul atau daerag perut bagian bawah. Akibat lemahnya otot di areal tersebut, kontrol kandung kemih juga cenderung lemah, bahkan hilang sama sekali.
Latihan otot pelvis secara berkala bisa memperkuat otot di areal tersebut.
Â
Advertisement
5. Kista di Bagian Perut
Pertumbuhan kista di perut bagian bawah juga menimbulkan gejala sering buang air kecil. Sebab, kista itu bisa menekan kandung kemih terus menerus.
Jadi, ada baiknya ada memeriksakan diri ke dokter jika buang air kecil sering terjadi tanpa sebab untuk jangka waktu yang lama.
6. Efek Obat
Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan untuk tekanan darah tinggi, alergi kulit, depresi, dan lain-lain, jangan heran jika sering kebelet pipis.
Obat-obat tertentu untuk penyakit dan gangguan di atas biasanya memperlemah kandung kemih, tapi ini untuk sementara saja.
Jika Anda mulai merasa sering buang air kecil itu mengganggu aktivitas Anda sehari-hari, konsultasikan ke dokter untuk ubah dosis obat.
Â
7. Tekanan Darah Rendah
Ya, sering buang air kecil juga merupakan indikasi tekanan darah lebih rendah dari biasanya. Namun, ini diikuti beberapa gejala lain. Mulai dari pusing, mati rasa di bagian ujung-ujung tubuh, kelelahan, dan lain-lain.
Jika Anda mengalami gejala-gejala itu, segera konsultasi ke paramedis.
8. Menopause
Ketika sudah berusia 45 tahun, dan Anda mengalami gejala buang air kecil yang yang lebih sering, tidak perlu kaget. Perubahan hormonal tubuh ketika memasuki fase menopause bisa mengiritasi kandung kemih. Coba konsultasi ke dokter.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement