Liputan6.com, Jakarta Memiliki pujaan hati merupakan salah satu tujuan manusia. Namun untuk mencari pasangan tentu tidaklah mudah. Kita harus berusaha seperti mendekati pujaan, hingga sang pujaan luluh dengan usaha kita. Karena ada usaha itulah banyak orang yang tidak kunjung mendapati pujaan hatinya.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini terjadi kepada remaja berusia 18 tahun asal China belum lama ini. Karena tidak kunjung mendapati wanita, remaja ini mendaftarkan diri ke universitas khusus perempuan agar bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan wanita.
Remaja yang tidak ingin disebutkan namanya ini sengaja mendaftarkan diri ke universitas khusus perempuan karena ingin mendapatkan pasangan. Hal ini dilakukan karena ia takut tidak bisa mendapatkan pasangan untuk menemani hari-harinya.
Beberapa provinsi yang ada di Asia telah terjadi pertumbuhan yang tidak seimbang antara pria dan wanita. Terdata ada sebanyak 130 anak laki-laki untuk setiap 100 anak perempuan. Beberapa ahli bahkan memperkirakan bahwa puluhan juta pria Tionghoa tidak akan dapat menemukan istri dalam beberapa dekade mendatang.
Ingin Meningkatkan Peluang
Karena muncul data tersebut lah yang membuat remaja 18 tahun ini memutuskan untuk meningkatkan peluangnya menemukan pujaan hati yang romantis dengan mendaftar ke perguruan tinggi khusus wanita.
Pada saat mempresentasikan diri di Women's University Beijing, remaja ini secara terbuka mengakui bahwa salah satu alasan dia ingin belajar di sana adalah untuk mempermudah dirinya menemukan seorang pacar.
“Sekolah ini memiliki banyak gadis, jika saya bisa belajar di sini, maka tidak akan ada masalah mencari 'teman',” kata lelaki berusia 18 tahun yang tidak ingin disebutkan namanya itu.
Advertisement
Keluarga Khawatir Terhadap Anaknya
Diketahui Universitas Perempuan di Beijing mengatakan selalu ada 15 pria untuk belajar bersama 1.500 siswa perempuan di setiap tahunnya. Agar seorang pria bisa benar-benar diterima disini, mereka harus melalui tahap penyeleksiaan yang cukup ketat. Sehingga tidak jarang dari seleksi tersebut hanya meloloskan satu siswa laki-laki.
Karena aksi remaja ini, keluarganya-pun menjadi khawatir. Mereka khawatir jika dia berhasil masuk ke universitas tersebut akan mengubah sifat anaknya sehingga tidak terlihat maskulin.
"Ayah saya mengatakan kepada saya untuk berhati-hati ... dia tidak ingin anaknya berubah karena berada di lingkungan yang dikelilingi oleh wanita," tutup remaja berusia 18 tahun tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: