Jadi Pelupa, Tanda yang Tunjukkan Dirimu Sedang Stres

Tips Super Ampuh untuk Si Pelupa (Science Daily)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang di dunia ini pasti pernah mengalami lupa. Memang sangat menyebalkan jika kamu sering mengalami lupa dalam banyak hal, seperti menaruh barang, lupa apa yang ingin dikatakan dan lainnya.

Mungkin kamu merasa aneh, padahal dulu kamu enggak sepelupa ini, dan kamu heran bagaimana ini bisa terjadi, padahal kamu tahu betul kamu bukan tipe orang pelupa. Kemungkinan besar, ada sesuatu yang sedang terjadi di tubuhmu, karena penyebabnya ada pada tubuhmu sendiri.

Seperti dikutip dari Woman's Day, Elizabeth Lombardo, PhD, MS, PT, seorang psikolog dan terapis fisik mengungkapkan, "Penelitian menemukan bahwa stres kronis bisa secara langsung menyusutkan ukuran area hipokampus otak, yang mana bertanggung jawab dalam fungsi mengingat dan menyimpan memori."

Saat terjadi penyusutan ukuran hipokampus, akibatnya fungsi hipokampus juga akan menurun, seperti kemampuan mengingat jangka pendek sehingga kamu jadi mudah lupa dengan apa yang kamu lakukan sekian menit yang lalu.

"Untungnya, ukuran hipokampus ini akan kembali normal jika tingkat stres berkurang," tambah Dr. Lombardo. Untuk mengurangi tingkat stres, olahragalah, seperti jalan kaki, menaiki tangga dan nge-dance dan menggerakkan tubuh.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Dr. Lombardo mengatakan bahwa untuk mengatasi masalah pelupa yang dialami banyak orang, salah satu cara ampuhnya yaitu dengan berolahraga. Olahraga ternyata membantu fungsi otak tetap tajam. Selain itu, olahraga juga bisa mempertahankan kesehatan fungsi otak ketika kamu mengalami stres.

Tentu dengan berolahraga, tubuh akan menjadi kebal dan terhindar dari efek stres berlebih. Dan hebatnya lagi, saat stres menimpamu, kamu tidak akan mudah menjadi pelupa lagi.

Reporter:

Febi Anindyakirana

Sumber: Vemale.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pekerjaan dapat membuat Anda menjadi tampak tua dan semakin tua. Secara perlahan garis halus muncul, kulitpun semakin mengerut. Hal ini dapat terjadi karena stres pada pekerjaan.