Liputan6.com, Jakarta - Penampilan seseorang ternyata bisa sangat menipu. Hal ini dibuktikan sendiri oleh seorang pemuda asal India. Dengan modal stetoskop dan masker wajah, pemuda bernama Adnan Khurram itu berhasil mengelabui staf di institusi medis bergengsi.
Tak ada yang pernah tahu mengapa pria berumur 19 tahun itu memutuskan untuk meniru dokter junior di Institut Ilmu Keodkteran India (AIIMS) di Delhi. Meski begitu, ia berhasil berpura-pura tanpa ada yang pernah mengecek latar belakang pendidikannya selama lima bulan.
Baca Juga
Meskipun ia tidak pernah mendapatkan pelatihan medis, kualifikasi, hingga digaji pada institut tersebut. Namun, sosoknya cukup terlibat dalam politik di rumah sakit.
Advertisement
Adnan juga diketahui berpartisipasi pada sebuah acara di sana dan dianggap sebagai Dr. Adnan Khurram. Menurut pihak rumah sakit, Adnan sering berkeliaran memakai jas lab dan stetoskop sepanjang waktu.
"Kami menemukan dia telah membuat klaim berbeda. Ia akan mengatakan bahwa dirinya merupakan seorang dokter junior. Saat berhadapan dengan dokter junior ia akan memperkenalkan diri sebagai mahasiswa kedokteran,"Â kata Dr. Harjit Singh, Presiden Asosiasi Dokter Rumah Sakit, kepada Hindustan Times.
Dicurigai staf rumah sakit
Oleh karena itu, kebanyakan staf yang percaya sampai membuatnya berhasil dipercaya hingga masuk ke dalam grup Whatsapp.
Kecurigaan pada dokter lain dan staf mulai muncul, setelah bingung mengapa hanya Adnan yang memiliki banyak waktu luang. Kebanyakan dari para dokter di rumah sakit tersebut justru sangat sibuk bekerja dengan shift hampir 20 jam dan tidak memiliki waktu cukup untuk tidur.
Mereka merasa penasaran, mengapa Adnan bisa menghabiskan banyak waktu luang untuk berpatisipasi pada acara rumah sakit serta institusi lainnya, hingga bergaul dengan dokter-dokter lain. Malahan ia juga bisa nongkrong di kedai kopi dan asrama dokter setiap malam.
Staf mulai mempertanyakan mengapa dokter muda itu memiliki banyak waktu. Oleh sebab itu, mereka mencari tahu tentang Adnan Khurram dan melaporkan pemalsuan yang telah dilakukannya kepada pihak polisi.
Advertisement
Motifnya melakukan hal ini belum jelas
Meski dituduh dengan dakwaan peniruan dan pemalsuan, Adnan tak bisa menjelaskan apa motif sebenarnya mengapa ia melakukan hal tersebut.
Pemuda itu cenderung mengubah pernyataannya selama interogasi berlangsung. Mulanya, ia mengatakan bahwa dirinya berharap untuk bisa berteman dengan dokter di sana. Adnan melakukan hal itu agar ia bisa mendapat perawatan khusus untuk anggota keluarganya yang sakit.
Tetapi, pemuda tersebut mengatakan pernyataan lain bahwa ia merasa senang bergaul dengan para dokter. Meski demikian, polisi merasa terkesan bahwa Adnan memiliki pengetahuan tentang obat-obatan dan nama-nama dokter pada departemen AIIMS.
Jika saja, Adnan berpura-pura menyibukan diri di rumah sakit, mungkin ia tak akan pernah dicurigai dan tetap bertahan menjadi seorang dokter di rumah sakit tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Â