Liputan6.com, Jakarta - Ketika perang dunia berlangsung, banyak senjata dibuat untuk menghabisi nyawa manusia. Selain senjata api, peneliti juga menggunakan bahan kimia serta nuklir untuk membunuh manusia.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum digunakan, banyak peneliti melakukan uji coba untuk mengetes kemampuan senjata yang telah mereka buat. Namun saat eksperimen dilakukan, senjata yang dicoba justru melibatkan manusia meliputi tahanan, budak hingga keluarga dekat sebagai kelinci percobaan.
Ternyata tak hanya senjata saja, untuk mengobati penyakit, sejumlah penelitian ini tega menggunakan manusia sebagai uji cobanya. Melansir Best Psychology Degrees, berikut hal mengerikan dan tak manusiawi yang menggunakan manusia sebagai eksperimen.
1. Eksperimen Nazi
Nazi melakukan serangkaian percobaan medis terhadap orang Yahudi, tahanan Jerman, Romani, dan kelompok-kelompok teraniaya lainnya. Percobaan dilakukan di kamp pusat. Eksperimen ini menyebabkan kematian, atau cacat permanen.
Percobaan yang mengerikan juga mereka lakukan, seperti memanipulasi anak kembar secara genetik, transplantasi tulang, otot, dan saraf, paparan penyakit dan gas kimia, sterilisasi, dan masih banyak lagi yang bisa dipikirkan oleh dokter Nazi yang terkenal.
Setelah perang, kejahatan-kejahatan ini diadili di Pengadilan Nuremberg dan akhirnya mengarah pada pengembangan Kode Etik Kedokteran Nuremberg.
Advertisement
2. Unit 731
Dari tahun 1937 hingga 1945, Tentara Kekaisaran Jepang mengembangkan eksperimen penelitian senjata biologi dan kimia rahasia yang disebut Unit 731. Berbasis di kota besar Harbin, Unit 731 melakukan beberapa kejahatan perang yang paling mengerikan dalam sejarah.
Sasarannya Tiongkok dan Rusia, pria, wanita, anak-anak, bayi, dan orang tua. Mereka juga mengambil organ dari manusia yang masih hidup, amputasi untuk studi kehabisan darah, dan uji coba senjata.
Beberapa tahanan bahkan mengalami pembedahan perut dan kerongkongan yang masih tersambung ke usus. Banyak ilmuwan yang terlibat dalam Unit 731 yang menjadi politik, akademisi, bisnis, dan kedokteran.
3. Uji gas mustar di Militer Amerika
Pada tahun 1943, Angkatan Laut AS memaparkan pelaut dengan gas mustar. Saat itu, Angkatan Laut AS sedang menguji keefektifan penutup pakaian dan gas baru terhadap gas mematikan yang terbukti sangat menakutkan dalam Perang Dunia I.
Percobaan terburuk terjadi di Naval Research Laboratory di Washington. Anak-anak lelaki berusia 17 dan 18 tahun didekati selama delapan minggu di kamp pelatihan. Lalu mereka ditawarkan apakah ingin berpartisipasi dalam eksperimen yang akan membantu memperpendek perang.
Saat anak-anak itu sampai di Laboratorium Penelitian, mereka diberitahu bahwa eksperimen itu melibatkan gas mustar. Hampir semua peserta menderita luka bakar yang parah. Keadaan mereka juga diabaikan oleh Angkatan Laut. Tindakan mereka kini diancam dengan Undang-Undang Spionase. Pada tahun 1991, laporan-laporan itu akhirnya diklasifikasi dan diambil sebelum Kongres.
Advertisement
4. Eksperimen manusia di Korea Utara
Beberapa pembelot Korea Utara pernah menyaksikan kasus-kasus percobaan manusia. Dalam satu dugaan percobaan, 50 narapidana wanita yang masih sehat diberi daun kubis beracun. Lalu 20 menit kemudian, semua 50 wanita tersebut mati.
Percobaan lain termasuk praktik operasi pada tahanan tanpa anestesi, memukul atas kepala sebelum menggunakan korban. Mereka seperti zombie untuk latihan sasaran. Lalu menggunakan kamar di mana seluruh keluarga dibunuh dengan gas hingga mati lemas.
Dikatakan bahwa setiap bulan, van black yang dikenal sebagai "gagak" mengumpulkan 40-50 orang dari sebuah kamp dan membawa mereka ke lokasi yang diketahui untuk eksperimen.
5. Eksperimen sifilis di Guatemala
Dari tahun 1946 hingga 1948, pemerintah Amerika Serikat, Presiden Guatemala Juan Jos Arvalo, dan beberapa Kementerian Kesehatan Guatemala, bekerja sama dalam eksperimen manusia.
Dokter sengaja menginfeksi tentara, pelacur, tahanan, dan pasien mental dengan sifilis dan penyakit menular seksual lainnya dalam upaya untuk melacak perkembangan alami mereka tanpa diobati.
Akhirnya mereka hanya diobati dengan antibiotik. Percobaan ini mengakibatkan setidaknya 30 orang tewas yang didokumentasikan. Pada tahun 2010, Amerika Serikat membuat permintaan maaf resmi kepada Guatemala atas keterlibatan mereka dalam eksperimen ini.
Advertisement
6. Percobaan transplantasi testikel di San Quentin
Dari tahun 1913 hingga 1951, Kepala Ahli Bedah di LP San Quentin, Leo Stanley menggunakan tahanan sebagai subjek uji dalam berbagai eksperimen medis yang aneh.
Eksperimen Stanley termasuk sterilisasi dan perawatan untuk Flu Spanyol. Dalam salah satu percobaan yang sangat aneh, Stanley melakukan transplantasi testikel tahanan yang masih hidup dengan testikel para tahanan yang sudah dieksekusi. Bahkan pernah menggunakan testikel dari kambing dan babi hutan.
Reporter:
Fellyanda Suci Agiesta
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini: