Liputan6.com, Jakarta - Insiden mengerikan dialami seorang lansia, ketika dirinya dimakan hidup-hidup oleh jutaan tungau parasit di panti jompo. Sedangkan, para staf hanya membiarkan hal itu terjadi tanpa adanya tindakan apapun.
Bedasarkan laporan investigasi WXIA-TV, Atlanta, lansia bernama Rebecca Zeni (93) meninggal pada 2015 akibat septicaemia atau infeksi berat akibat skabies atau kudis.
Kudis sendiri sebenarnya bisa disembuhkan meskipun sering menyakitkan bagi penderitanya. Penyakit ini biasanya terjadi karena tungau parasit masuk ke kulit, bertelur dan membuat kulit dan tubuh kita menjadi sarang bagi mereka.
Advertisement
Kudis yang sering kali dialami oleh lansia dapat menimbulkan kulit berkerak. Namun dalam banyak kasus, penyakit itu sebenarnya ringan dan mudah diobati tanpa efek jangka panjang. Sayangnya, Zeni menjadi pihak yang paling menderita dalam kasus ini.
Dibiarkan oleh para staf sampai meninggal
Para staf panti jompo Shepherd Hills tahu bahwa wanita tua itu menderita penyakit tersebut. Namun, tak ada tindakan apapun yang mereka lakukan untuk menghentikannya. Malahan tubuh lansia itu dibiarkan begitu saja hingga akhirnya bertambah parah.
Zeni sendiri ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Sebelum ia meninggal, ada foto-foto yang menunjukkan bahwa tubuhnya tertutup kerak hitam, terutama di bagian tangan. Penyakit kudis yang dibiarkan terlalu lama membuat kerusakan hebat dan luas pada kulit wanita tua itu.
Kenyataan yang paling memilukan yakni para staf tahu tentang kondisi yang dialami Zeni. Setelah kenyataan ini diketahui keluarga, mereka memutuskan untuk mengambil tindakan dengan mengajukan tuntutan.
Menurut pengacara keluarga, Stephen Chance, para staf panti jompo telah diperintahkan untuk tidak memperhatikan kulit Zeni.
"Ada percakapan di panti jompo ini dengan penyedia layanan kesehatan tentang berhati-hati menyentuh tangan Zeni karena takut bahwa itu mungkin jatuh dari tubuhnya," kata Chance dalam sebuah wawancara, melansir All Thats Interesting.
Advertisement
Kondisi jasadnya mengenaskan
Saat melakukan otopsi, Dr. Kris Sperry langsung dibuat kaget dengan jasad Zeni. Menurutnya, ada lebih dari satu juta tungau tinggal di kulit dan tubuh wanita malang itu.
Kris memperkirakan bahwa akibat dari banyaknya tungau yang tumbuh, wanita itu mengalami siksaan dan kematian yang menyakitkan.
“Ini adalah salah satu hal paling mengerikan yang pernah saya lihat dalam karir saya sebagai ahli patologi forensik,” kata Dr. Kris Sperry, mantan kepala pemeriksa medis untuk Biro Investigasi Georgia.
Dari situ, penyidik tahu bahwa kematian Zeni punya kaitannya sebagai pembunuhan dengan cara mengabaiknnya. Tapi alasan lain yang mungkin perlu dipertimbangkan yakni tentang adanya wabah kudis sejak tahun 2013. Para staf bisa saja melakukan hal itu dengan tujuan agar tidak menular.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini: