Liputan6.com, Jakarta Kuliner Indonesia terkenal banyak ragamnya. Selain santan dan bahan alami tropis lainnya, kuliner itu diperkaya antara lain oleh penggunaan rempah-rempah dan juga...ya, cabai.Â
Baca Juga
Advertisement
Tidak hanya kaya akan rempah-rempah, banyak jenis kuliner Indonesia yang juga menggunakan tambahan cabai dalam pembuatannya untuk menambah cita rasa pedas.
Pada umumnya ada beberapa jenis cabai yang sering dipakai dalam makanan-makanan khas Indonesia. Mulai dari cabai rawit, cabai hijau, cabai merah, cabai keriting hingga cabai gendot. Masing-masing dari cabai tersebut memberikan sensasi pedas yang berbeda.
Meski sama-sama termasuk cabai akan tetapi ada beberapa jenis cabai yang rasanya justru tidak begitu pedas. Kepedasan cabai sendiri dapat dihitung dengan Skala Scoville yang merupakan sebuah ukuran mengenai tingkat kepedasan cabai. Cabai rawit sendiri memiliki tingkat kepedasan mulai dari 50.000 - 100.000 Skala Scoville.
Kalau kamu merasa cabai rawit merupakan cabai dengan rasa yang sangat pedas, ternyata sensasi pedasnya belum seberapa dibanding dengan jenis-jenis cabai terpedas di dunia yang telah dirangkum dari pergikuliner.com, Kamis (17/5).
Â
Â
1. Cabai Rawit Domba (Datil Pepper)
Cabai terpedas di dunia satu ini memang mudah kamu temukan di pasar-pasar tradisional di Indonesia. Akan tetapi sebenarnya cabai rawit domba berasal dari kawasan St. Agustine di Florida.
Cabai ini memiliki tingkat kepedasan mulai dari 100.000 - 300.000 Skala Scoville. Biasanya tingkat kepedasan tertinggi terdapat pada jenis cabai yang berwarna jingga. Cabai Rawit Domba kerap menjadi bahan utama dalam pembuatan sup tomyum.
Â
Advertisement
2. Cabai Rocoto
Cabai rocoto merupakan salah satu jenis cabai yang bentuknya unik seperti buah ceri dan ada juga yang bentuknya seperti paprika. Ukurannya kecil dengan daging cabai yang cukup tebal.
Biji cabai rocoto yang berwarna hitam dapat memberikan sensasi pedas hingga mencapai tingkat 330.000 Skala Scoville. Cabai jenis ini sering digunakan sebegai pelengkap masakan daging sapi. Cabai ini terdiri dari dua warna, yaitu merah dan orange.
Â
3. Cabai Gendot (Red Savina Habanero)
Jenis cabai yang berasal dari Meksiko ini sudah dapat dengan mudah dijumpai di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Cabai ini juga dikenal dengan nama cabai gendol dan cabai bendot.
Bentuknya bengkak atau mengembung dan memiliki tingkat kepedasan mulai dari 100.000 - 350.000 Skala Scoville. Warnanya tidak berbeda jauh dengan warna yang dimiliki cabai rawit. Mulai dari hijau, jingga dan jingga terang hingga kuning.
Â
Advertisement
4. Cabai Setan (Naga Bhut Jolokia)
Cabai setan atau yang dikenal dengan sebutan ghost chili merupakan salah satu jenis terpedas di dunia dengan tingkat kepedasan mulai dari 330.000 - 1.000.000 Skala Scoville. Cabai yang sudah dapat ditemui di pasar-pasar tradisional Indonesia ini berasal dari wilayah Bangladesh dan sekitarnya.
Ukurannya kecil dengan bentuk fisik yang berkeriput. Cabai jenis ini juga sudah mulai dibudidayakan oleh para petani cabai di Indonesia.
Â
5. Naga Viper
Tingkat kepedasan yang dimiliki cabai naga viper bisa mencapai angka 1.300.000 Skala Scoville. Hal ini membuatnya mendapatkan predikat cabai terpedas di dunia pada tahun 2012.
Rasa pedasnya yang begitu tajam seperti membakar lidah ini berasal dari hasil penemuan seorang petani cabai di Inggris yang melakukan penyilangan terhadap tiga jenis cabai pedas lainnya. Saking pedasnya, kamu masih akan merasakan sensasi pedasnya setelah berjam-jam.
Reporter:Â
Annisa Amalia Hapsari
Sumber: Brilio.net
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement