Liputan6.com, Jakarta Apa yang akan kamu lakukan jika dihadapkan dengan pilihan harta benda atau nyawa? Tak perlu pikir panjang lagi, pasti setiap orang akan lebih memilih nyawa mereka. Situasi semacam itu biasanya terjadi ketika kita tengah dihadapi bahaya seperti pencurian. Itulah yang dialami oleh Jerad Kluting ketika sedang berjalan-jalan di Kota Holland, Michigan.
Baca Juga
Advertisement
Saat pria itu tengah menikmati harinya, seorang perampok bertopeng mengeluarkan pistol dari ikat pinggangnya dan memaksa Kluting untuk menyerahkan tasnya.
Dihadapkan dengan situasi semacam itu, Kluting justru mengambil pilihan yang terbilang nekat. Tak mungkin untuknya untuk menyerahkan tas Louis Vuitton seharga $1,700 atau Rp 23 juta.
Untuk mendapatkan tas edisi terbatas itu, Kluting mengaku bahwa ia telah menabung dalam waktu yang lama untuk membelinya. Jika memang hidupnya dipertaruhkan dalam insiden itu, maka akan ia lakukan.
"Kamu tak akan pernah akan mendapatkan tas Louis Vuitton saya," ujar Kluting kepada TV Wood, dilansir dari Oddity Central.
Berhasil melarikan diri
Kluting juga mengungkapkan bahwa tas tesebut sangat berarti untuknya dan tak akan ia serahkan bagaimanapun caranya.
Perampok yang tak terkesan dengan ucapan Kluting kemudian mengeluarkan tembakan selama empat kali. Tembakan pertama tanda peringatan yang ternyata tak mampu menakuti tekad kluting untuk menyerahkan tas tersebut.
"Ketika dia melepaskan tembakan kedua, saya melarikan diri," katanya. Tembakan ketiga dan keempat membuatnya takut karena tembakan itu terdengar di belakangnya. Meski begitu, Kluting beruntung dua peluru yang ditujukan kepadanya meleset.
Setelah berhasil melarikan diri, Kluting segera memanggil polisi. Pelaku perampokan itu diidentifikasi bernama Christian Steven Bracamontes, 21 tahun. Pemuda itu ditahan polisi dengan dakwaan perampokan bersenjata dan kepemilikan senjata api.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Â
Advertisement