Liputan6.com, Jakarta Sejumlah besar orang pasti tahu bahwa banyak negara di Asia dan Afrika pernah dijajah oleh bangsa-bangsa di Eropa. Tanah air kita pernah mengalami penjajahan oleh Belanda selama lebih dari 350 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Sejumlah negara tetangga yang satu rumpun dengan Indonesia juga pernah mengalami penjajahan yang sama. Walaupun begitu, sejumlah negara kawasan di Asia tak sepenuhnya mengalami kekuasaan negara lain.
Dirangkum oleh Merdeka, berikut empat negara di kawasan Asia yang tidak mengalami penjajahan.
Â
1. Jepang
Jepang adalah satu-satunya negara di Asia yang lolos dari penjajahan negara Barat, yang menjadi kekuatan penjajah di kawasan itu. Ketika negara berperang melawan pengaruh asing dan intrusi, hanya Belanda dan China yang berhasil mendirikan pelabuhan dagang di Jepang, meskipun ada dibantu dari negara lain.
Jepang bertugas mengatur lingkungan yang mempengaruhi pulau-pulau sekitarnya, serta di Korea, Taiwan, dan Sakhalin Selatan.
Advertisement
2. Thailand
Selama abad ke-19, Thailand sudah dikenal sebagai Kerajaan Siam. Kerajaan itu terletak di antara Indochina yang dikuasai Prancis (kini bernama Vietnam, Laos, dan Kamboja) dan Birma yang diperintah Inggris (sekarang disebut Myanmar).
Raja Chulalongkorn dari Siam mengadopsi beberapa kebiasaan Eropa dan menjadi tertarik pada teknologi Eropa dalam upaya mencegah penjajahan. Upaya diplomatiknya membantu Raja mempengaruhi hubungan Inggris-Perancis menguntungkannya, mencegah mayoritas kerajaannya jatuh di bawah kekuasaan Eropa.
3. Tiongkok
China, tidak termasuk Hong Kong dan Macao, belum pernah dijajah oleh bangsa Eropa. Namun, selama abad ke-19 dan awal abad ke-20, China memang melakukan perjanjian perdagangan dengan sebagian besar kekuatan Barat, termasuk Inggris Raya, Perancis, Jerman, Rusia, Jepang, dan Amerika Serikat, yang sebagian besar dianggap merugikan China, karena terpaksa membuat beberapa pembagian teritorial.
Advertisement
4. Bhutan
Letak Bhutan, seperti di Nepal, berada di Pegunungan Himalaya. Karena letaknya yang sulit, membuat penjajah kesulitan menyerang negara mereka. Dari 1772 hingga 1774, militer Inggris bertempur dan menguasai beberapa wilayah dari Kerajaan Bhutan.
Karena sebagian wilayahnya dijajah, akhirnya diputuskan kesepakatan kerjasama. Untuk mengusir pasukan Inggris, Kerajaan Bhutan setuju untuk membayar mereka dengan 5 kuda dan memberi mereka kendali atas industri penebangannya.
Terlepas dari pengaturan ini, kedua negara berada dalam ketidaksepakatan perbatasan tetap sampai tahun 1947, ketika India memperoleh kemerdekaannya dan pasukan Inggris menarik diri dari daerah tersebut.
Reporter
Fellyanda Suci Agiesta
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini: