Liputan6.com, Jakarta - Kadangkala ada fenomena alam yang mungkin tidak pernah kita pahami. Seperti hilangnya suatu pulau, bagi sejumlah orang pasti dianggap tidak masuk akal.
Baca Juga
Advertisement
Tapi dengan kekuatan alam, kemegahan suatu pulau bisa sirna begitu saja karena akibat kejadian menakjubkan.
Percaya atau tidak, tiga pulau di dunia mengalami hal demikian. Dirangkum oleh Merdeka, berikut pulau-pulau yang pernah menghilang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
1. Pulau Solomon
Menurut peneliti Australia, lima pulau kecil di Pasifik hilang karena air laut yang naik dan erosi. Ini adalah penemuan yang dianggap sebagai konfirmasi ilmiah pertama dari dampak perubahan iklim pada garis pantai di Pasifik.
Pulau-pulau yang tenggelam adalah bagian dari Kepulauan Solomon, sebuah kepulauan yang selama dua dekade terakhir berada di permukaan laut. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam edisi Mei jurnal online Environmental Research Letters, permukaan Kepulauan Solomon mulai tenggelam karena air laut semakin lama semakin naik sebanyak 10mm (0,4 inci),.
Pulau-pulau yang hilang, mulai dari 1 hingga 5 hektar (2,5-12,4 hektar) tidak dihuni oleh manusia. Tetapi enam pulau lainnya tenggelam ke laut dan dua pulau yang dihuni desa hancur dan orang-orang terpaksa pindah.
Advertisement
2. Pulau Karang Gundul dan Pulau Waton Banten
Dua pulau tak berpenghuni di Kabupaten pandeglang, Banten, hilang karena abrasi. "Berdasarkan pendataan pertama yang dilakukan, 2 pulau hilang dan kini hanya terlihat ujungnya saja dari permukaan air," kata Kepala Biro Pemerintahan Banten, Siti Maani Nina.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Pemprov Banten, Pulau Karang Gundul memiliki luas total 85 hektare yang didimonasi karang dengan luas 1,5 hektare di Kecamatan Panimbang.
3. Shambhala
Shambhala pertama kali muncul dalam naskah Hindu Mahabharata, kemudian di naskah Buddhis Kalacakra. Dalam kedua tradisi itu, ada kerajaan yang tersembunyi di lembah yang indah dan damai. Penduduknya hidup selama ribuan tahun, tidak pernah sakit atau tua.
Shambala diperkenalkan ke dunia Barat oleh Lost Horizon, melalui novel karya James Hilton pada 1933 tentang Shangri-La, surga fiktif berdasarkan mitos Shambala. Namun, para spiritualis percaya Shambala itu lokasi nyata. Sebagian besar ilmuwan dan sejarawan meragukan bahwa Shambala lebih dari sekadar mitos.
Namun, pada tahun 2007 tim arkeolog yang menjelajahi kerajaan kuno Mustang di Nepal menemukan gua-gua dan lembah yang berisi harta karun berupa naskah dan seni keagamaan kuno. Artefak-artefak ini berusia berabad-abad, berasal dari Tibet sebelum konversi ke agama Buddha. Tim berspekulasi bahwa tempat-tempat suci yang tersembunyi ini bisa menjadi surga spiritual asli Shambala.
Reporter:
Fellyanda Suci Agiesta
Sumber: Merdeka.com
Advertisement