Sukses

Takdir Cinta Pangeran Diponegoro, Drama Musikal yang Kisahkan Romantisme Pahlawan

Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, di bulan Agustus ini, Galeri Indonesia Kaya turut merayakannya dengan persembahan sajian seni bertema Patriotik.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, di bulan Agustus ini, Galeri Indonesia Kaya turut merayakannya dengan persembahan sajian seni bertema Patriotik. Kali ini, penikmat seni di Auditorium Galeri Indonesia Kaya dihibur dengan penampilan dari Teater Keliling yang mempersembahkan pertunjukan drama musikal berjudul Menuju Pementasan: Takdir Cinta Pangeran Diponegoro.

“Selama ini masyarakat mengenal Pangeran Diponegoro sebagai seorang pahlawan yang gagah berani membela tanah air.  Drama musikal ini akan menampilkan kehidupan romansa antara Pangeran Diponegoro bersama istri yang sangat dicintainya yaitu, Raden Ayu Maduretno.

Dengan latar belakang situasi perang Jawa, kisah cinta Pangeran Diponegoro dan istrinya memang tak semudah kisah cinta pada umumnya. Ketulusan hati Raden Ayu Maduretno dalam mencintai Pangeran Diponegoro dan keberaniannya untuk mendampingi Pangeran Diponegoro dalam perang melawan Penjajah, membuat kami terinspirasi untuk membuat pementasan drama musikal Takdir Cinta Pangeran Diponegoro,” ujar Rudolf Puspa selaku sutradara pementasan Takdir Cinta Pangeran Diponegoro.

Drama musikal Menuju Pementasan: Takdir Cinta Pangeran Diponegoro ini ditulis oleh Wadirman Djojonegoro, diadaptasi oleh Dolfry Indasuri dan disutradarai oleh Rudolf Puspa merupakan pembuka dari pementasan utama Takdir Cinta Pangeran Diponegoro yang akan diselenggarakan di Gedung Kesenian Jakarta pada 17 - 19 Agustus 2018. Dimainkan oleh seniman-seniman muda didikan Teater Keliling, drama musikal ini menceritakan tentang kisah cinta Pangeran Diponegoro terhadap Istri yang sangat dicintainya Raden Ayu Maduretno.

 

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sebagai seorang perempuan yang mencintai dan dicintai Pangeran Diponegoro, Raden Ayu Maduretno tetap menjalankan segala kewajibannya sebagai istri, meskipun nyawa adalah taruhannya. Dalam pementasan ini, sisi kelembutan dan romantis, dari Pangeran Diponegoro terlihat jelas dari tutur kata dan juga bahasa tubuhnya.

Dalam durasi sekitar 60 menit, penikmat seni merasakan haru dan tegang saat menyaksikan kisah cinta mereka yang dibalut dalam tampilan drama musikal ini. Sesekali tawa dari penikmat seni juga terdengar ketika ada sedikit komedi yang diselipkan oleh para pemain. Perpaduan gerak tari serta suara merdu para pemain semakin menambah keindahan dan keromantisan dalam pementasan ini.

Teater Keliling didirikan oleh Rudolf Puspa, Dery Sirna, Paul Pangimanan, Buyung Sasdar dan Jajang C. Noer pada 13 Februari 1974. Selama 44 tahun, Teater Keliling terus berkeliling dari Sabang sampai Merauke dan 11 negara di dunia dengan mementaskan lebih dari 1600 pertunjukan untuk terus menebarkan nilai-nilai kemanusiaan demi Indonesia yang lebih baik melalui pendidikan karakter dan mental.

Saat ini, Teater Keliling senatiasa mengajarkan  teater di sekolah-sekolah menengah dan menengah ke atas dengan tujuan menebarkan manfaat positif dari seni berteater yaitu pengembangan karakter, emosi serta kerja kolektif dan tanggung jawab tim.

Video Terkini