Liputan6.com, Jakarta - Momen pengibaran bendera pusaka merah putih pada 73 tahun silam merupakan momen bersejarah terpenting bagi bangsa Indonesia. Momen tersebut dianggap krusial karena merupakan titik puncak Indonesia untuk mendeklarasikan kemerdekaan setelah 3,5 abad lamanya dijajah.
Momen pengibaran bendera pusaka Indonesia pada 17 Agustus 1945 tak luput diabadikan oleh kamera milik Frans Mendur. Frans merupakan satu-satunya wartawan Indonesia yang berhasil mengabadikan momen bersejarah bangsa Indonesia.
Ada sejumlah foto yang berhasil ditangkap oleh Frans. hasil jepretan Frans dianggap sebagai bukti sejarah kemerdekaan negara kita. Berikut deretan fotonya.
Advertisement
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
1. Foto Presiden Soekarno membacakan teks Proklamasi
Inilah foto pertama yang behasil diambil oleh Frans Mendur. Sosok Soekarno yang sedang membacakan teks Proklamasi didampingi oleh Mohammad Hatta di Jl Pegangsaan, Jakarta.
Foto masih hitam putih. Gambar bersejarah itu masih ada sampai sekarang.
Advertisement
2. Dua foto saat pengibaran bendera merah putih
Foto kedua dan ketiga yang berhasil diselamatkan Frans Mendur adalah saat kenaikan bendera pusaka. Pengibaran Bendera Pusaka ini pertama dinaikkan di rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, setelah Soekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
3. Soekarno sakit malaria saat membacakan naskah Proklamasi
Di balik foto saat Soekarno membacakan naskah proklamasi, ternyata sedang menderita sakit malaria. Tepatnya dua jam sebelum pembacaan naskah Proklamasi, pukul 08:00 WIB, Soekarno didiagnosa mengalami gejala malaria tertian. Suhu badannya tinggi akibat begadang untuk menyusun konsep naskah proklamasi bersama sahabat-sahabatnya di rumah Laksamana Maeda.
Saat itu dokter pribadi Soekarno datang ke kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini, Jakarta Pusat, untuk memeriksa kondisi Soekarno. Setelah itu ia disuntik dan diminta meminum obat untuk kemudian tidur. Setelah itu Soekarno bangun pukul 09.00 WIB dan melakukan upacara Proklamasi pada pukul 10.00 WIB.
Advertisement
4. Bendera pusaka dijahit dari kain sprei
Pada 16 Agustus 1945, istri Soekarno, Bu Fatmawati sudah menyiapkan kain yang bagus untuk bendera merah putih. Namun, kain tersebut sangat kecil dengan panjang hanya 50 sentimeter.
Karena waktu yang mempet, Fatmawati memutuskan untuk mencari kain di lemari. Tak lama kemudian, akhirnya ia menemukan kain putih dari kain sprei. Sementara kain merah ia dapat dari seorang pemuda bernama Lukas Kastaryo yang dibeli dari penjual soto.
Reporter:
Fellyanda Suci Agiesta
Sumber: Merdeka.com