Sukses

Pungut Sampah di Pantai, Wanita Ini Temukan Hal Tak Terduga

Warganet dibikin geger dengan penemuan sampah laut hampir empat dekade lalu yang belum terurai sampai saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai negara kepulauan, wilayah Indonesia dikelilingi oleh lautan dan samudera. Hal ini sudah dijadikan potensi keunggulan Indonesia dibidang martim. Jadi memang sudah seharusnya kelestarian laut Indonesia perlu juga dijaga.

Sayangnya, kondisi laut dan pantai Indonesia beberapa di antaranya terbilang memprihatinkan dengan banyaknya sampah.

Potret miris ini sempat ditemui oleh seorang perempuan bernama Denissa Pramesty. Ia dibuat kaget dengan penemuan sampah yang diperkirakan lebih dari tiga dekade silam.

Temuan itu sempat ia unggah ke Instagram story-nya. Denissa menceritakan penemuan sampah itu saat acara bersih-bersih pantai yang diadakan oleh Gerakan Pandu Laut. Acara bersih-bersih ini dilaksanakan di Pantai Ancol Timur, Jakarta pada 19 Agustus 2018 lalu.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 2 halaman

Belum terurai

Di sana ia menemukan banyak sampah yang tak diketahui sudah berapa lama umurnya. Salah satunya adalah sampah kemasan sampo yang jika dilihat dari kemasannya diproduksi tahun 80-an. Berarti setidaknya sampah tersebut sudah ada 38 tahun dan belum terurai.

"Semacam jadi pengingat kalau apa yang kita buang hari ini, akan jadi sampah hingga puluhan bahkan ratusan tahun ke depan," tulisnya lewat akun Instagram @denissa.pramesty.

Denissa menambahkan kalau di acara bersih-bersih tersebut, dirinya dan tim relawan menemukan banyak sampah plastik. Plastik fleksibel seperti sampo sachet itu jumlahnya paling banyak ditemukan.

Mirisnya, banyak ditemukan kemasan yang usianya sudah puluhan tahun namun masih utuh. Sementara sampah plastik non fleksibel seperti botol lebih sedikit jumlahnya. Curhatan Denissa ini viral di media sosial. Unggahannya telah di-posting ulang oleh berbagai akun di media sosial.

Reporter:

Muhammad Bimo Aprilianto

Sumber: Brilio.net

 

Â