Sukses

Bikin Geram, Pria Tua Sakit-sakitan Disuruh Anaknya Jualan Kerupuk

Seorang pria tua yang berjalan dengan tongkat dipaksa bekerja oleh sang anak.

Liputan6.com, Jakarta Insiden yang dialami orang tua ini pasti bikin kita merasa geram. Sudah seharusnya orangtua di masa lansia mereka, lebih banyak menghabiskan waktu untuk beristirahat. Alih-alih mendapatkan hal itu, pria tua sakit-sakitan asal Malaysia ini justru dipaksa bekerja oleh sang anak.

Hal memilukan yang dialami lansia ini, sempat beredar di jejaring sosial sepekan lalu. Bedasarkan rekaman tersebut seorang pria tua bersusah payah berjalan dengan tongkat empat kaki, berusaha menjajakan kerupuknya.

Salah satu warga yang merekam dan menyaksikan pria tersebut bernama Suhaida merasa kasihan. Ia kemudian memberikan sejumlah pertanyaan pada si kakek.

"Yang mengantarmu ke sini, mereka anak-anakmu?" Tanya Suhaida, dikutip dari World of Buzz. Sang kakek hanya menjawab 'ah' yang berarti ya. Mengetahui bahwa anak-anak sang kakek sehat, tapi sampai tega menyuruhnya bekerja tentu membuat hatinya pilu.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dalam kondisi yang tidak sehat

Sang kakek tidak hanya kesulitan berjalan, kondisi yang terlihat pada rekaman Suhaida menunjukan bahwa pria itu juga dalam kondisi yang tidak bagus.

Saat ditanya berapa harga kerupuk yang dijualnya, pria itu mengatakan 5 RM atau setara Rp 17 ribu. Karena tak tega, pria itu harus lelah berjualan dalam kondisi seperti itu, Suhaida kemudian membeli semua kerupuk tersebut.

"Pak cik harus tinggal di rumah, tidak bekerja seperti ini." ujar salah satu teman Suhaida dalam rekaman.

Suhaida menuliskan bahwa anak dan cucunya terlihat sehat dan memungkinkan kondisi mereka untuk bekerja. Tapi mengapa sampai hati memaksa ayah mereka bekerja dalam kondisi seperti itu.

Tidak butuh lama, rekaman Suhaida yang diunggahnya ke Facebook menjadi viral. Dalan waaktu 9 jam. Rekaman itu telah memicu kemarahan netizen dan telah disaksikan lebih dari 65 orang.