Sukses

Fenomenal, 6 Karya Seni Ini Berhasil Mengubah Dunia

Seniman-seniman ini mampu mengubah dunia melalui kedua tangannya.

Liputan6.com, Jakarta Kebaikan sejatinya merupakan keadaan jiwa manusia- hal tersebut tidak bisa dilihat, tetapi bisa dirasakan. Terkadang tersembunyi di balik hal-hal sederhana, seperti pujian, kata-kata pengakuan, atau tampilan yang lembut.

Jika kita melihat lebih luas, terdapat banyak sekali orang-orang luar biasa di dunia ini yang dapat menginspirasi dan memotivasi.

Para seniman berikut ini memutuskan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik tanpa mengandalkan orang lain melalui seni mereka.

2 dari 7 halaman

1. Germen Crew

Sekelompok seniman jalanan bernama German Crew diundang oleh otritas kota Palmitas untuk mengecat dinding rumah-rumah yang sebagian besar dindingnya sudah lusuh dan kotor. Mereka harus bekerja dengan "kanvas" seluas 20.000 meter persegi. Para seniman tersebut menghabiskan waktu selama 5 bulan untuk mendandani rumah-rumah yang ada.

Sebanyak 209 rumah yang ditempati oleh 1.808 penduduk dicat dengan warna pelangi. Penduduk merasakan transformasi yang sangat positif. Namun yang terpenting, warna cerah dapat membantu mengurangi tingkat kejahatan di kota. Indikator tersebut mendekati nol.

3 dari 7 halaman

2. Patrick Commecy

Seniman Perancis, Patrick Commecy bersama timnya menggambar mural grafiti realistis di dinding gedung. Mereka adalah orang-orang yang membuat dunia menjadi lebih cerah lewat hasil karyanya. Mereka mengerjakan semua sendiri tanpa bantuan orang lain.

Ketika tim mereka melihat kondisi gedung-gedung yang tidak sedap dipandang, mereka mengambil cat dan sikat lalu mengubah jalan-jalan sederhana menjadi galeri dan rumah biasa menjadi pemandangan yang enak dilihat.

Commecy cenderung menggambar ilusi optik. Akibatnya, rumah-rumah tersebut memiliki jendela dan balkon yang dicat baru.

4 dari 7 halaman

3. Jeff Hanson

Saat masih usia kanak-kanak, Jeff Hanson menderita tumor otak yang hampir membuatnya buta. Sementara Jeff menjalani kemoterapi, sang ibu mengalihkan perhatiannya dengan seni.Beginilah cara Jeff menjadi seorang seniman.

Meskipun ia hanya mampu membedakan kontur dan warna benda-benda besar, ia akhirnya menemukan teknologi kerjanya sendiri.

Ketika Jeff berumur 21 tahun, ia sudah menjadi artis terkenal. Saat ini, biaya rata-rata lukisan Hanson adalah sekitar $4.000 atau setara dengan 59 juta 748 ribu rupiah. Lukisannya ada dalam koleksi Warren Buffett dan Elton John.

Ketika ia berumur 19 tahun, Jeff berjanji pada dirinya sendiri bahwa pada usia ke 20 tahun, dirinya akan menyumbangkan 1 juta dolar untuk amal dan Jeff pun melakukannya. Salah satu bantuannya yaitu mendukung anak-anak yang mengidap penyakit tumor, sama dengan penyakit yang pernah ia derita sebelumnya.

5 dari 7 halaman

4. Martina Billy

Martina Billy adalah seniman pemula dari Italia. Ia menuntut ilmu di Akademi Seni Rupa Florence. Menurutnya, alam mengilhami kreativitasnya dan karakter itu digambarkan dalam lukisan Martina yang sebagian besar bertemakan binatang.

Martina tidak suka menggunakan kanvas atau kertas melainkan menggunakan papan kayu daur ulang yang mungkin biasanya berada di tempat sampah. Dengan keahliannya, papan kayu tersebut disulap menjadi karya seni yang indah.

Cinta, kebaikan, dan alam merupakan bagian integral dari setiap karya-karya yang dibuatnya.

6 dari 7 halaman

5. Agnes Kasparkova

Seniman jalanan Ceko berusia 91 tahun ini memutuskan untuk mengubah Luka, desa kecilnya di Republik Ceko menjadi sesuatu yang luar biasa dan menakjubkan. Setiap musim semi dan setiap musim panas selama 40 tahun terakhir, Ia menggambar pola di rumah dan menambah keindahan di desanya.

Agnes ingin mengubah tempat ini dengan memberinya pewarnaan nasional. Gambar-gambarnya dikagumi oleh setiap penduduk desa.

Hal yang paling mengjutkan adalah bahwa seniman ini hanya melukis tanpa memikirkan seperti apa hasil akhirnya sendiri. Ia hanya mengikuti perasaannya saja. Sangat luar biasa.

7 dari 7 halaman

6. Roberto Mamani Mamani

Seniman asal Bolivia, Roberto Mamani Mamani adalah seniman Aymara dan karyanya ditandai oleh tradisi dan simbol asli Aymara.

Mamani Mamani mengatakan bahwa neneknya mendorongnya untuk melukis dan menjelaskan betapa pentingnya untuk mengingat asal-usul leluhur dan memberikan kehidupan baru kepada budaya masyarakat Andes.

Artis itu melukiskan sosok-sosok di dinding-dinding bangunan yang dibangun oleh negara untuk memukimkan kembali orang miskin. Proyek ini dibuat di ketinggian 4.000 m di atas permukaan laut - ini adalah rekor tinggi.

Mamani Mamani mengatakan bahwa orang-orang itu tidak memiliki apa-apa dan sekarang mereka memiliki rumah lukis yang indah dan penting untuk membagikan sesuatu yang dapat kita berikan satu sama lain.

 

 

Penulis: Immanuela Harlita Josephine

Sumber: Brightside.me

Video Terkini