Heboh, Kantong Plastik Khas Indonesia Jadi Tas Mahal di Eropa

Heboh, Plastik Khas Indonesia Jadi Tas Mahal di Eropa — (Foto: brilio.net)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi masyarakat Asia, khususnya Indonesia, pasti sudah tak asing dengan benda yang satu ini. Ya, kantong plastik memang sering digunakan masyarakat untuk membungkus berbagai barang ketika berbelanja.

Selain itu, kantong plastik juga bisa dengan mudah kita dapatkan di pasar maupun toko dengan harga yang murah. Meski tampak tak berharga, jangan salah, ternyata kantong plastik kini jadi aksesori fashion mahal di Eropa.

Kali ini brand fashion ternama asal Spanyol tersebut merilis sebuah tas belanja yang mirip dengan kantong plastik. Dalam sebuah unggahan terbaru di akun Instagram-nya, rumah fashion yang berdiri pada tahun 1919 tersebut merancang sebuah tas bergaris-garis vertikal dengan warna hitam dan putih.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Balenciaga (@balenciaga) pada 3 Sep 2018 jam 6:39 PDT

Diketahui dari sebuah situs belanja online, tas yang mirip dengan kantong plastik tersebut dibanderol dengan harga 1.250 dollar AS atau setara dengan Rp 18,6 juta.

Nominal harga tersebut tentu terbilang cukup fantastis bagi sebagian orang. Pasalnya, dengan harga yang sama, seseorang sudah bisa membeli sebuah sepeda motor matic baru.

Para desainer yang tampil di Fashion Nation 2018 hadir membawa tren yang akan hits sepanjang tahun. Mulai dari warna elektrik, busana berpotongan sporty, sampai baju berukuran besar atau oversized.

2 dari 2 halaman

Material Tas

Usut punya usut, mahalnya tas tersebut bukan saja karena ide kreatif dari sang desainer, tetapi juga karena bahan yang digunakan, yakni kulit. Lebih jauh, tas tersebut juga dilengkapi dengan mini pouch dengan warna yang sama.

Sebelumnya, masyarakat Asia juga dihebohkan dengan munculnya tas keset di sebuah toko online bernama Nomad Tribe Shop yang berbasis di Amerika. Toko itu bahkan membanderol harga Rp 2,6 juta untuk satu tas keset dengan berbagai warna. Harga itu belum termasuk biaya pengiriman dan pajaknya.

Reporter:

Aliftya Amarilisya

Sumber: Brilio.net