Sukses

Melalui Vlog, Para Anak Muda Berkarya Tunjukkan Keberagaman Indonesia

Kompetisi yang diluncurkan pada 16 Juli 2018 tersebut mengambil tema #IndonesiaRumahKita.

Liputan6.com, Jakarta - Vlog (video blog) kini tampaknya menjadi tren kekinian, khususnya di Tanah Air. Banyak hal yang bisa diabadikan melalui vlog, mulai dari aktivitas sehari-hari, traveling, kuliner hingga kecantikan.

Bahkan, hanya dengan bermodalkan smartphone, kamu bisa ngevlog di mana saja. Tak heran jika anak muda kini demam mendokumentasi berbagai hal dengan cara ngevlog.

Konten yang disajikan juga sebaiknya berisi mengenai lingkungan sekitar sekaligus bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi banyak orang.

Nah, hal tersebut yang mendorong Djarum Foundation menyelenggarakan Vlog Competition Beswan Djarum 2017/2018. Kompetisi yang diluncurkan pada 16 Juli 2018 tersebut mengambil tema #IndonesiaRumahKita.

Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation Laksmi Lestari mengatakan bahwa kompetisi ini menjadi bagian dari rangkaian pembekalan soft skills (keterampilan lunak) program beasiswa prestasi Djarum Beasiswa Plus. Cakupannya meliputi Character Building, Leadership Development, Nation Building, Community Empowerment, Writing Competition serta International Exposure

"Media sosial dan teknologi digital merupakan bagian keseharian dari generasi muda saat ini. Dengan diadakannya kompetisi ini, akan lahir konten – konten positif yang tak hanya bisa menjadi tayangan yang menghibur, edukatif. Tapi, juga membawa perubahan," kata Laksmi saat final Vlog Competition di Jakarta, Minggu (16/9/2018).

2 dari 3 halaman

Kriteria Penjurian

Sebelumnya kompetisi tersebut telah dibuka  bagi 500 Beswan Djarum yang berasal dari 90 perguruan tinggi di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Tiap peserta (bisa secara individu maupun membentuk kelompok) telah mengunggah hasil karya ke situs berbagi video dengan tagar #IndonesiaRumahKita.  

Dari hasil penjurian, telah terpilih 10 finalis yang menghadiri talk show interaktif  bersama dewan juri yaitu Kevin Hendrawan (YouTuber) dan Faisal Abdul Muhsin (Praktisi industri kreatif dan alumni Beswan Djarum 2010/2011) pada Minggu (16/9/2018). 

Kevin yang telah terjun langsung menyeleksi karya para Beswan Djarum ini mengaku angkat topi atas karya Beswan Djarum. 

“Karya-karya Beswan Djarum sangat luar biasa, terlihat dari antuasiasnya dalam membuat vlog berkonten positif yang sangat beragam karakter dan unik. Saat ini banyak konten merajai platform digital yang mengandung hal negatif atau kontroversi. Talk show ini menjadi proses edukasi pembuatan vlog, agar kualitas konten vlog generasi muda bisa semakin berkembang,”  kata Kevin.

Di mata Kevin, konten yang berkualitas harus mengandung keaslian, informatif dan menghibur. Hal ini dipadukan menjadi empat kriteria penjurian Vlog Competition Beswan Djarum 2017/2018 yakni keaslian, keunikan, cara penyampaian pesan serta sinematografi. 

 “Sebelum menjadi vlogger, memang harus ada pemahaman rinci mengenai seperti apa dunia sosial media, segala peluang dan tantangannya hingga untung dan ruginya. Untuk itulah dibutuhkan edukasi dan dan juga tips dan trik bagi konten kreator,” lanjut Kevin.

3 dari 3 halaman

Pemenang

Dalam talk show ini juga diumumkan juara Vlog Competition Beswan Djarum 2017/2018. Karya vlog yang membuktikan kepekaan menangkap tema perrmainan tradisional Jaranan serta mengolahnya secara kreatif dalam aplikasi gim ponsel, memukau juri dan meraih juara pertama Vlog Competition Beswan Djarum 2017/2018.

Pemenangnya yakni Bimaswara Adam Noval, mahasiswa jurusan Teknologi Game Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Mahasiswa yang akrab disapa Bima itu mengatakan bahwa kompetisi ini merupakan tantangan besar bagi dirinya untuk mencoba hal baru. Karena dalam karya vlog, ia dituntuk untuk unjuk kemampuan percaya diri berbicara di depan kamera.

“Sebelum kompetisi ini, saya tidak pernah membuat vlog. Ini vlog pertama saya dan ternyata bisa menjuraai Vlog Competition ini. Jadi rasanya sangat bangga sekali,” kata Bima.

“Ide awalnya itu, orang kan tahunya cuma main game. Nah, saya coba buka bagaimana sih sebenarnya kerja para pembuat game di balik layar. Game yang saya pilih adalah Jaranan dengan harapan masyarakat juga semakin mengenal budaya lokal yang ada di Indonesia. Ini juga sejalan dengan tema besar yang ada di vlog competition yaitu Indonesia Rumah Kita,” lanjutnya. 

Kompetisi ini berhadiah total Rp 40 juta. Juara pertama mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 15 juta. Lalu juara kedua mendapatkan Rp 12 juta, dan Rp 8 juta bagi juara ketiga serta Rp 5 juta bagi juara favorit. 

Vlog Competition perdana Djarum Beasiswa Plus ini menjadi bukti nyata bahwa upaya komitmen memberikan ruang eksplorasi mahasiswa dalam membangun keragaman Indonesia.