Sukses

Keutamaan Puasa Muharram, Niat Puasa Muharram, dan Waktu Pelaksanaannya

Bulan September 2018 ini bertepatan dengan Tahun Baru Islam, yang jatuh pada Selasa 11 September kemarin. Tahun Baru Islam sendiri diawali dengan bulan Muharram.

Jakarta Bulan September 2018 ini bertepatan dengan Tahun Baru Islam, yang jatuh pada Selasa 11 September kemarin. Tahun Baru Islam sendiri diawali dengan bulan Muharram.

Nah, Bulan Muharram sendiri merupakan salah satu dari empat bulan yang mulia dalam kalender Hijriyah selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Di bulan-bulan tersebut manusia dilarang menzalimi diri sendiri dan melalukan perbuatan dosa. Alih-alih, ini adalah waktu yang tepat untuk menjalani Puasa Muharram.

Namun sebelum masuk soal Puasa Muharram, kemuliaan bulan Muharram telah ditegaskan sendiri oleh Allah SWT melalui firmannya yang tertuang dalam Alquran Surat At Taubah ayat 36.

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu."

Rasulullah Muhammad SAW menyebut bulan Muharram sebagai Syahrullah (bulan Allah). Karena itu, umat Islam wajib tahu keutamaan bulan Muharram termasuk soal menjalani Puasa Muharram.

Sebelum datangnya syiar Islam yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad SAW, bulan Muharram disebut dengan Shafar Al Awwal. Sedangkan bulan Shafar, yang merupakan bulan kedua, disebut dengan Shafar Ats Tsani.

Saat Islam datang, bulan ini dinamai Muharram. Dalam bahasa Arab, Muharram bermakna 'waktu yang diharamkan'. Maksudnya, pada bulan ini manusia dilarang menzalimi diri sendiri dan melalukan perbuatan dosa.

Berikut deretan informasi soal puasa Muharram, mulai dari pengertian puasa Muharram, waktu pelaksanaan Puasa Muharram, niat puasa Muharram, hingga keutamaan puasa Muharram. Sebagaimana dilansir Liputan6.com pada Kamis (20/9/2018) dari Dream.co.id.

2 dari 5 halaman

Pengertian Puasa Muharram

Salah satu amalan yang paling afdol di bulan Muharram adalah menjalankan ibadah puasa Muharram, seperti yang dicontohkan nabi-nabi dan rasul terdahulu.

Puasa Muharram ini ada dua yang paling utama, yaitu puasa Tasu'a dan Puasa Asyura. Sebenarnya ada amalan puasa Muharram lainnya yang disebut dengan puasa ayyamul bidh.

3 dari 5 halaman

Puasa Muharram dilakukan Pada Tanggal Berapa?

Jika Anda belum mengetahui, puasa Muharram dilakukan pada tanggal 10 Muharram 1440 H dalam kalender 2018 Masehi, tanggal tersebut jatuh pada tanggal 20 September 2018.

Umat Islam dianjurkan untuk mengisi hari tersebut dengan menjalankan ibadah puasa Muharram atau dikenal dengan istilah puasa Asyura. Tetapi, puasa tersebut sebaiknya diawali dengan Puasa Tasu'a yang dilakukan pada 9 Muharram 1440 H atau hari Rabu, 19 September. Sedangkan 10 Muharram 2018 diperkirakan jatuh pada tanggal 20 September 2018 atau hari Kamis.

4 dari 5 halaman

Niat Puasa Muharram

Niat puasa Muharram sendiri sebenarnya tidak ada. Bacaan niat puasa Muharram sudah termasuk dalam salah satu puasa sunnah di bulan itu yaitu Puasa Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.

5 dari 5 halaman

Keutamaan Puasa Muharram

Puasa Muharram, terutama pada 10 hari pertama Muharram mengandung banyak keutamaan. Ada perbuatan yang harus dihindari umat Islam di bulan Muharram. Ini agar tidak merusak kemuliaan Muharram. Perbuatan yang dimaksud tercantum dalam Surat At Taubah ayat 36.

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."

Di ayat tersebut disebutkan larangan untuk menganiaya diri sendiri. Sehingga, seorang Muslim dilarang melakukan dosa di bulan Muharram.

Larangan ini mungkin berlaku kapanpun sepanjang tahun. Tetapi ditekankan pada bulan Muharram karena dosanya bisa lebih besar. Coba perhatikan hadits berikut ini.

Abdullah bin Abbas RA berkata, "Kemudian Allah menjadikannya bulan-bulan haram, membesarkan hal-hal yang diharamkan di dalamnya dan menjadikan perbuatan dosa di dalamnya lebih besar dan menjadikan amalan sholeh dan pahala juga lebih besar."

Hadits ini diperkuat riwayat dari Qatadah RA.

"Sesungguhnya berbuat kezaliman pada bulan-bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada berbuat kezaliman di selain bulan-bulan tersebut. Meskipun berbuat zalim pada setiap keadaan bernilai besar, tetapi Allah membesarkan segala urusannya sesuai apa yang dikehendaki-Nya."

 

Sumber: Dream.co.id

Reporter: Sugiono