Liputan6.com, Jakarta - Teknologi saat ini memang menjadi barang penting untuk dibawa kemanapun dan kapanpun. Sayangnya, kebutuhan kita menggunakan teknologi juga turut mengubah kebiasaan kita menjadi semakin kecanduan.
Baca Juga
Advertisement
Apalagi dikalangan remaja, rasanya bagi mereka membawa ponsel merupakan suatu keharusan. Tapi kadangkala, para remaja selalu terbentur oleh peraturan sekolah untuk membawa ponsel.
Pasalnya, banyak siswa yang menggunakan ponsel saat waktu belajar berlangsung. Sehingga pihak sekolah angkat tangan mengatasi hal tersebut dengan sejumlah peraturan.
Namun, sebuah sekolah di Tiongkok belakangan menjadi sorotan publik. Pihak sekolah memberikan hukuman tak biasa kepada siswanya yang ketahuan bermain ponsel saat belajar.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Membanting ponsel sampai rusak
Dua siswa terlihat melanggar peraturan sekolah yang melarang menggunakan ponsel ketika belajar mengajar di kelas di mulai. Dua siswa itu pun mendapat hukuman yakni dengan membanting ponsel mereka sendiri ke lantai. Aksi kedua siswa itu ternyata sempat terekam dan beredar di jejaring sosial.
Di depan kelas dan teman-teman mereka, dua siswa itu bergantian membanting ponsel mereka sambil disaksikan seorang guru bernama Xiong. Siswa pertama butuh lebih dari seklai membanting ponselnya karena tak cukup keras. Disusul dengan siswa kedua melakukan aksi yang sama.
Ternyata sekolah mereka memang dilaporkan punya kebijakan nol toleransi terhadap penggunaan ponsel para siswanya.
Menurut laporan The Paper, sehari sebelumnya Xiong melihat kedua siswanya bermain ponsel di kelas. Setelah menciduk aksi kedua siswa itu, Xiong menyuruh siswanya untuk membanting ponsel di depan kelas pada pelajaran esok hari sebagai hukuman.
Advertisement
Guru juga mendapat hukuman
Namun sang guru justru melaporkan bahwa hukuman itu merupakan aksi sukerela, setelah siswanya menyadari kesalahan yang mereka lakukan.
Karena berbohong tentang hal itu, sang guru dianggap melanggar peraturan Kementrian Pendidikan Tiongkok tentang telepon seluler.
Meski ia menegakkan kebijakan sekolah. Namun caranya salah dan dianggap tidak pantas. Akibat perbuatannya, sang guru kemudian juga mendapat hukuman potong gaji.
Warganet pun menanggapi hal tersebut dengan berbagai respons. Banyak yang merasa geram dan mengungkapkan kekesalan mereka.
"Guru ini gila," kata seorang warganet.
"Apakah itu benar-benar sukarela? Siswa pertama melihat layar ponsel sebelum menghancurkannya untuk yang kedua kalinya. Itu jelas sangat menyedihkan," komentar warganet.
"Apakah ini lelucon? Sang guru memerintahkan dia untuk mengambilnya dan menghancurkannya lagi. Ini tidak sukarela," saut warganet lainnya.
"Guru ini bisa menyita telepon dan memberi tahu orang tua mereka sebagai gantinya," tulis seorang warganet.