Sukses

Posko Samsung Peduli Lombok Bukan yang Pertama untuk Bantu Warga

Sebelum mendirikan posko peduli Lombok, Samsung juga pernah mendirikan koperasi di Lombok untuk membantu ekonomi masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Posko Samsung Peduli Lombok bukanlah yang pertama dilakukan oleh PT Samsung Electronic Indonesia sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat. Sebelumnya, Samsung juga pernah mendirikan koperasi di Lombok untuk membantu ekonomi masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Vice President PT Samsung Electronic Indonesia, KangHyun Lee pada Citizen6-Liputan6.com di Dusun Lekok, Kabupaten Lombok Utara, pada Kamis (20/09).

"Dari dulu, Samsung peduli masyarakat ini sudah sering dilakukan. Misalnya sejak 3-4 tahun lalu di Lombok ini ada semacam koperasi sebagai salah satu bentuk proyek kepedulian Samsung," ungkap dia.

Ia melanjutkan bahwa koperasi tersebut membantu para ibu rumah tangga yang ingin menjual hasil kerajinan mereka. Tak hanya itu, para ibu juga diberikan pelatihan gratis penggunaan Internet. Tujuannya agar mereka berani menjual produk mereka secara online dan menjangkau lebih banyak pembeli.

"Selain itu, waktu ada gempa di Bali, Samsung juga melakukan sama seperti ini persis. Saya juga sempat ke sana," imbuh pria yang telah puluhan tahun tinggal di Indonesia tersebut.

Terkait gempa Lombok, Head of Corporate Citizenship PT Samsung Electronics Indonesia Ennita Pramono ingin agar Posko Samsung Peduli Lombok diikuti oleh perusahaan-perusahaan swasta lainnya agar derita warga Lombok segera berlalu.

"Kami juga mengajak perusahaan yang lain untuk melakukan apa yang sama dengan yang telah kami lakukan. Apapun bentuk bantuannya, sangat berarti bagi mereka," kata Ernita.

 

2 dari 2 halaman

Korban Gempa Lombok

Di Dusun Lekok sendiri ada 1200 kepala keluarga, dengan total 2000 jiwa yang menjadi korban. Sementara di Menggala, terdapat 3000 jiwa atau 1500 kepala keluarga yang terkena dampak gempa Lombok.

Selain jasa cuci gratis dan microwave, di Posko Samung Peduli Lombok terdapat TV yg hanya mati menjelang Magrib karena anak-anak harus mengaji. TV ini menjadi sumber hiburan tersendiri bagi para warga di daerah itu.

Sejauh ini, respon warga terhadap berdirinya posko tersebut amat baik. Bahkan, warga berharap posko tersebut tak hanya 2 minggu didirikan melainkan jangka waktunya ditambah.

"Wah kalau itu, ini biayanya sangat besar. Karena itu kita ada rencana selama 2 Minggu dulu. Tapi karena saya melihat masyarakat di sini amat membutuhkan, sedang dipertimbangkan untuk diperpanjang," tutup Lee.

(Sul/Ul)