Liputan6.com, Jakarta - Orangtua mana yang tak kesal jika anak mereka di-bully di sekolah. Hal itulah yang mungkin memancing emosi seorang ibu asal Inggris bernama Jayde Binch yang tega menghajar bocah remaja berusia 11 tahun hingga babak belur.
Baca Juga
Advertisement
Dalam keadaan berlumurah darah, Kiesha Schofield diserang oleh Binch hingga patah hidung, memar, dan mata merah berdarah pada September 2017. Tentu orangtua Kiesha, Tiffany Schofield, tidak kenal diam terhadap aksi penyerangan tersebut.
Sebelum membawa putrinya ke rumah sakit, Tiffany sempat mengambil foto kondisi putrinya saat babak belur sebagai bukti. "Dia memiliki darah di seluruh wajahnya dan memar di kepala dan tubuhya,"Â kata Tiffany dilansir dari Metro.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Kehilangan pekerjaan
Dari bukti tersebut, Binch mendapat denda dari pengadilan sebesar £ 120 atau Rp 2,3 juta. Selain itu, dia juga disuruh membayar kompensasi kepada keluarga remaja tersebut. Hakim juga memberi hukuman padanya agar masuk ke komunitas untuk memperbaiki tindakan buruknya selama enam bulan.
Meski telah melakukan aksi buruk menyerang bocah kecil, bukan tanpa alasan Binch melakukannya. Ia nekat melakukan tersebut untuk melindungi putrinya dari ancaman bully.
Binch menggambarkan kronologis kejadian itu, bahwa mulanya ia hanya meraih pakaian Keisha. Namun, bocah itu melawan dan berteriak kepadanya.
Karena kesal, Binch kehilangan akalnya sampai akhirnya meninju, menendang hingga menampar Kiesha tanpa kenal ampun. Walaupun ia sempat menyangkal melakukan aksi itu, Binch kehilangan segalanya sekarang.
Binch mengatakan hidupnya telah hancur dan tak lagi memiliki pekerjaan. "Saya tidak menyerangnya secara fisik, tetapi saya kehilangan kesabaran dan menyesalinya. Sekarang saya memiliki catatan kriminal."
Meski ia mengatakan aksinya sebagai upaya untuk melindungi putrinya. Namun, tak ada bukti kuat yang menunjukkan bahka Kiesha melakukan hal tersebut. Selain mengalami trauma, Kiesha membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
Â
Advertisement