Liputan6.com, Jakarta - Bagi kalangan wanita, masker menjadi salah satu hal penting untuk merawat kulit wajah. Selain melembabkan, masker juga dianggap dapat membuat wajah lebih cerah dan mulus.
Baca Juga
Advertisement
Alih-alih mendapatkan wajah yang lebih cerah setelah memakai masker, sejumlah wanita ini malah mengalami hal buruk. Dari beberapa kasus yang terjadi, banyak konsumen mengeluhkan karena mengalami reaksi alergi dan kulit membengkak setelah membeli masker dari toko kosmetik di Guangzhou.
Kasus ini ternyata sempat membuat banyak wanita di Tiongkok resah. Sampai akhirnya pihak berwenang turun tangan melakukan inspeksi besar-besaran.
Dari hasil penyelidikan, terdapat beberapa masker yang memiliki bakteri yang kurang layak digunakan. Salah satunya yakni masker dengan kandungan bakteri yang telah melampaui batas normal.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Berdampak buruk bagi kulit
Jika masker tersebut sampai digunakan, efeknya mengakibatkan perubahan bakteri alami pada kulit. Bedasarkan laporan yang dimuat China Press, bakteri alami dari kulit bertanggung jawab untuk melawan kuman.
Pihak berwenang memtuskan untuk menyita masker-masker yang dianggap palsu tersebut. Selain karena kandungan bakteri, petugas juga menemukan merek masker lainnya yang secara ilegal menambahkan hormon steroid, glukokortikoid ke dalam produk.
Hormon steroid memang dianggap efektin melawan inflamasi kulit sekaligus mengecilkan pori-pori wajah. Tapi di sisi lain, kalau masker ini terus menerus digunakan dapat menyebabkan kelebihan hormon dan justru mengakibatkan efek samping.
Mediskus melaporkan ada berbagai efek kelebihan hormon stroid, glukokortikoid. Mulai dari kenaikan berat badan, penumpukan lemak di wajah, obesitas, serta penurunan daya tahan tubuh.
Advertisement