Liputan6.com, Jakarta - Kru konstruksi yang bekerja di Queens, New York menemukan mayat wanita mengenakan gaun tidur putih dan kaus kaki setinggi lutut pada tahun 2011. Tubuh tersebut terawetkan dengan baik sehingga mereka hampir berpikir unuk menelepon polisi karena takut mayat tersebut adalah korban pembunuhan. Tapi peti matinya menceritakan kisah yang berbeda.
Baca Juga
Advertisement
Scott Warnasch, seorang arkeolog forensik dipanggil ke tempat kejadian. Scott bekerja di situs World Trade Center setelah 9/11 dan dengan 25 tahun bekerja, ia berpengalaman dalam mengidentifikasi sisa-sisa tubuh manusia.
Potongan-potongan logam yang terletak di dekat situs pemakaman menunjukkan wanita itu dikubur lebih dari 150 tahun yang lalu. Tak hanya itu, analisis catatan sensus publik dan peti besi abad ke-19 tempat mayat itu ditemukan telah membantu Scott mengidentifikasi bahwa itu merupakan mayat Martha Peterson.
Martha merupakan wanita Afrika-Amerika berusia 26 tahun dan putri dari tokoh setempat yang terkenal. Peti mati tersebut dibuat oleh mantan pembuat kompor Fisk & Raymond yang membuat peti besi di pertengahan tahun 1800-an. Karena peti mati membusuk dan hanya meninggalkan tulang nantinya, peti besi menjadi alternatif bagi orang kaya untuk menyimpan mayat.
Â
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Selanjutnya
"Selain transportasi dan penyimpanan, peti mati besi juga menjadi cara yang aman untuk mengkarantina korban penyakit menular," jelas Scott seperti dilansir dari Iflscience.com.
Ia menambahkan bahwa jendela pandang kaca oval di peti mati memungkinkan keluarga terdekat untuk melihat dan menkonfirmasi identitas mayat tanpa menghadapi bau atau penularan penyakit. Peti mati besi juga mencegah penjahat kuburan yang mencuri mayat untuk dijual ke sekolah kedokteran.
Kisah Martha Peterson akan dibagikan dalam dokumenter PBS, Rahasia Orang Mati: Wanita di Dalam Peti Besi. Tersedia untuk streaming di situs web dan aplikasi mulai 4 Oktober.
Advertisement