Sukses

Anak Muda, Ini Bahayanya Keseringan Menyentuh Layar Smartphone

Terlalu sering hanya melakukan aktivitas melalui layar smart phone dapat membahayakan sistem motorik tangan.

Liputan6.com, Jakarta - Terlalu banyak screen swiping dapat mengakibatkan orang-orang muda kehilangan penggunaan tangan mereka. Profesor pendidikan bedah di Imperial College London, Roger Kneebone, mengatakan bahwa ia telah memperhatikan bahwa mahasiswa kedokteran tidak lagi memiliki ketangkasan yang diperlukan untuk memotong atau menjahit pasien akibat sering menggunakan smartphone mereka.

Kurangnya keterampilan tersebut telah dikaitkan dengan orang-orang muda yang menghabiskan waktu begitu banyak di depan layar smartphone.

Bahkan saat di sekolah sekalipun, seni menulis menggunakan tangan menjadi sangat sulit dan tidak terampil.

Sistem motorik pada tangan pun juga jadi melemah karena jarangnya aktivitas maupun keterampilan menggunakan tangan dan berganti dengan aktivitas menggeser-geser layar smartphone.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi generasi robot di masa yang akan datang

Prof Kneebone mengatakan bahwa ini merupakan sebuah kekhawatiran di bidang ilmiah yang dapat membuat asumsi bahwa siswa akan meninggalkan sekolah untuk dapat melakukan hal-hal yang lebih praktis di luar sana.

Ini menjadi hal yang penting dan semakin mendesak.

Profesor mengatakan banyak hal dikurangi untuk tidak dilakukan hanya karena waktu untuk menggeser layar datar dua dimensi tersebut dirasa lebih penting. Ini membuat banyak orang kehilangan keterampilan fisik ketika mereka gagal menangani sesuatu.

Prof Kneebone akhirnya meluncurkan laporan yang menuntut lebih banyak kreativitas dalam kurikulum di Museum of Childhood, London.

Laporan tersebut diterbitkan oleh Edge Foundation, mengatakan bahwa kinerja sekolah masa kini terlah terfokus pada subjek akademik dengan mengorbankan materi kreatif lainnya.

Keterampilan artistik adalah mata pelajaran yang dibutuhkan oleh siswa untuk dapat bernavigasi di tempat kerja agar masa depan tidak hanya sebatas seperti kerja sebuah robot semata.

 

Penulis:

Immanuela Harlita Josephine