Liputan6.com, Jakarta - Insiden kecelakaan yang terjadi di dunia penerbangan selalu menuai perhatian publik di penjuru dunia. Kecelakaan pesawat yang berujung fatal, tentu bisa menyebabkan kehilangan nyawa yang jumlahnya tak sedikit.
Baca Juga
Advertisement
Peristiwa seperti itu tentu menjadi koreksi dan evaluasi dari banyak pihak penerbangan untuk terus belajar dari kasus-kasus kecelakaan pesawat. Cara ini dilakukan dengan mencari tahu penyebab kecelakaan pesawat agar tidak kembali terulang atau dapat diminimalisir.
Penyebab jatuhnya pesawat sebenarnya bisa beragam. Namun empat hal ini termasuk di antara daftar yang sering membuat pesawat terbang sampai jatuh ketika mengudara. Dilansir dari berbagai sumber, ini dia rangkumannya.
1. Kebakaran kargo
Penerbangan Asiana 991 berangkat dari Bandara Internasional Incheon Korea Selatan menuju Bandara Internasional Pudong Shanghai pada 27 Juli 2011. Pada 04:03, awak kabin melaporkan ada api di kargo dan penerbangan dialihkan ke Bandara Jeju untuk pendaratan darurat.
Pesawat berjarak 107 kilometer (66 mil) barat daya dari Jeju Island itu hilang kontak. Pesawat yang menuju Shanghai itu mengangkut, semi-konduktor, ponsel, dan layar kristal cair. Sisanya termasuk 400 kilogram dari baterai lithium, cat, solusi resin dan cairan lainnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
2. Pesawat alami flap dan slat
Kecelakaan pesawat juga terjadi dalam penerbangan di Indonesia. Seperti kecelakaan Mandala Airlines penerbangan RI 091 jatuh di kawasan Padang Bulan, Medan, pada 5 September 2005.
Kecelakaan ini terjadi saat pesawat sedang lepas landas dari Bandara Polonia Medan. Pesawat terbang dari Medan menuju Jakarta dan mengangkut 117 orang. Sedikitnya 17 Penumpang di laporkan selamat.
Pada 12 Oktober 2006, KNKT menyatakan bahwa menurut hasil penyelidikan, penerbangan 91 jatuh akibat kondisi flap dan slat (alat penambah daya angkat pesawat saat lepas landas) yang tidak turun serta prosedur check list peralatan yang tidak sesuai persyaratan.
Advertisement
3. Kesalahan teknis sampai pesawat hancur
Alaska Airlines Penerbangan 261 melakukan penerbangan dari Bandar Udara Internasional San Francisco menuju Bandar Udara Internasional Seattle-Tacoma. Namun dalam perjalanan, pesawat mengalami kegagalan sistem trim horizontal. Kecelakaan ini disebabkan oleh kegagalan sistem trim horizontal.
Ini merupakan akibat kelalaian perawatan (kelalaian pelumasan), mekanisme baut penggerak trim horizontal menjadi macet dan ketika coba dibebaskan, mekanisme trim tersebut menjadi kering dan patah, membuat trim horizontal terlepas dari penggerak dan berada di posisi naik, membuat pesawat menukik tajam dan jatuh ke laut. Pesawat tersebut hancur berkeping-keping saat menghantam laut. 83 penumpang dan 5 awak kabin tewas dalam kecelakaan ini.
4. Pesawat meledak
Copa Airlines Penerbangan 201 adalah penerbangan dari Bandara Internasional Tocumen di Panama City, Panama ke Bandara Internasional Alfonso Bonilla Aragn di Cali, Kolombia. Pada 6 Juni 1992, Copa Airlines mengalami kecelakaan.
Sekitar 10 menit setelah tinggal landas, kapten Chial menghubungi Pengawasan Lalu Lintas Udara Kota Panama, meminta informasi cuaca. Pengendali melaporkan bahwa ada area cuaca sangat buruk 30-50 mil (50-80 kilometer) dari posisi mereka.
Namun, 2 menit kemudian, saat terbang di ketinggian 25.000 kaki (7.620 meter), penerbangan 201 terjun pada sudut 80 derajat ke kanan dan mulai berputar tak terkendali ke tanah. Pesawat meledak pada ketinggian 10.000 kaki (3.048 meter). Penerbangan 201 menabrak area hutan Gan Darien di 486 knot.
Kecelakaan menewaskan 47 orang. Menurut penyelidikan, kecelakaan pesawat disebabkan oleh kesalahan pembacaan petunjuk dan beberapa faktor lain seperti kurangnya pelatihan terhadap pilot.
Reporter:
Fellyanda Suci Agiesta
Sumber: Merdeka.com
Advertisement