Sukses

Unik, Fotografer Ini Abadikan Potret Hewan Liar dalam Studio Foto

Randal Ford, fotografer asal Amerika ini mengabadikan gambar lewat potret hewan liar yang dilakukan dalam studio foto layaknya manusia.

Liputan6.com, Jakarta Randal Ford, fotografer asal Amerika ini terbiasa mengambil potret orang, tetapi kini ia menantang dirinya sendiri untuk mencoba sesuatu yang berbeda dan mengambil gambar binatang liar.

Tidak seperti fotografer satwa liar yang menangkap gambar hewan di habitat alaminya, Randal membuat sebuah studio pemotretan untuk mengambil gambar hewan-hewan liar tersebut.

Pemotretan yang tidak biasa ini telah menghasilkan 150 gambar binatang seperti harimau, macan tutul yang ganas, serigala dengan mata tajamnya, dan masih banyak makhluk liar lainnya menjadi objek foto Randal di studio.

Hasil foto-foto tersebut kemudian ia susun menjadi sebuah buku berjudul The Animal Kingdom.

2 dari 3 halaman

Persiapan sebelum syuting dilakukan

Melalui fotografi satwa liar di dalam studio ini, Randal ingin menunjukkan sisi kemanusiaan yang sebelumnya tidak terlihat dalam fotografi hewan liar yang dianggap sebagai makhluk rentan ini.

Untuk mencapai hal tersebut, hal utama yang ia lakukan adalah menyiapkan studio, kemudian ia menyempurnakan pencahayaan dan komposisi.

Setelah tata ruang sudah siap, ia menggunakan boneka beruang besar untuk memastikan dimana subjek hidup akan duduk atau ditempatkan.

Kemudian seorang pelatih hewan akan datang dengan membawa hewan liar tersebut yang siap untuk di potret.

3 dari 3 halaman

Sesi foto studio selalu didampingi oleh pelatih hewan liar

Siapa pun yang bekerja di lokasi syuting harus berhati-hati ketika predator datang. Semua orang yang berada dalam studio foto tidak boleh melakukan gerak-gerik yang menyebabkan predator atau hewan liar tersebut takut dan merasa terancam.

Pelatih hewan liar akan selalu mendampingi hewan selama proses syuting berlangsung. Pelatih akan memberikan pengarahan tentang karakteristik masing-masing hewan yang hendak dijadikan objek foto.

Misalnya ketika hendak ingin mengambil gambar seekor harimau, Randal diminta untuk berjalan normal dan berbicara normal.

Randal tidak diperkenankan untuk berlari atau merayap di sekitar lokasi syuting karena jika ia melakukan sesuatu yang aneh, hewan liar tersebut akan langsung menatapnya.

Randal mengatakan bahwa ia tidak ingin hewan-hewan tersebut merawa terganggu atau merasa tidak nyaman.

Orang-orang yang berada di dalam studio foto juga diminta agar berdiri berdekatan satu dengan yang lain dengan alasan keamanan atau hal-hal yang dapat memicu gangguan lainnya.

Bagi Randal, berada dalam studio dengan hewan besar dan liar, terutama bersama harimau atau singa adalah pengalaman yang luar biasa.

 

Penulis:

Immanuela Harlita Josephine