Liputan6.com, Jakarta - Mungkin banyak dari kalian yang kurang menyukai sinar matahari yang begitu terik setiap harinya. Namun, bagaimana jika akhirnya kalian tak akan melihat sinar matahari dalam waktu yang cukup lama?
Baca Juga
Advertisement
Ya, kalian tentu juga tak ingin berada dalam kegelapan dan tanpa sinar matahari setiap hari bukan. Nyatanya hal ini sedang terjadi di Alaska.
Sejak Minggu (18/11/2018), kota Utqiagvik di wilayah Kutub Utara, Amerika Serikat, telah mengalami fenomena hari tanpa matahari yang akan dialami selama 65 hari ke depan. Daerah itu kini telah diselimuti kegelapan dan ditutupi oleh salju.
Kota yang sebelumnya bernama Barrow ini mendapat paparan sinar matahari terakhirnya pada Minggu pukul 1.43 siang waktu setempat. Sejak saat itu, kota berpenduduk sekiranya 4000 orang ini baru akan disinari matahari lagi pada 23 Januari 2019 mendatang.
Fenomena ini terjadi lantaran kemiringan bumi yang menjauh dari matahari. Kemiringan bumi tersebut membuat daerah di lingkungan utara Lingkaran Arktik yang terletak di dekat Kutub Utara tak akan disinari matahari dua bulan ke depan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tidak gelap seutuhnya
Meski begitu, kota ini tak akan berada di kegelapan sepanjang hari. Walau tak ada matahari, nyatanya tetap ada cahaya yang cukup untuk melihat sekitar. Hal ini lantaran matahari yang berada di enam derajat di bawah cakrawala masih memberikan cahaya yang cukup untuk melihat benda-benda di sekitar.
Advertisement