Liputan6.com, Palu - Dua bulan berlalu, bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi yang melanda Sulawesi Tengah masih terlihat jejaknya di mana-mana. Meski mulai bangkit, tapi masa pemulihan baru saja ditetapkan karena dampak yang begitu besar. Pada Oktober 2018 lalu, PT Samsung Electronics Indonesia mendonasikan Rp 7,5 miliar lewat PMI.
Baca Juga
Advertisement
Dirasa masyarakat masih membutuhkan bantuan, Samsung Electronics Indonesia mendirikan posko yang melayani cuci pakaian gratis, perbaikan alat elektronik Samsung yang rusak akibat bencana, pusat telekomunikasi, sarana hiburan, fasilitas edukasi untuk anak-anak, serta dapur umum. Dua Posko Samsung Peduli didirikan yakni di Stadion Gawalise dan Jono Oge.
Â
Â
Beroperasi sejak 19 November 2018, kedua posko tersebut telah memberikan layanan cucian hingga 5.224 kg atau 21.791 potong pakaian. Sementara untuk dapur umum sendiri hanya terdapat di Posko Samsung Peduli Stadion Gawalise dan telah membagikan 8040 paket makan yang dimasak langsung oleh ibu-ibu setempat.
Menurut Vice President Corporate Affairs PT Samsung Electronics Indonesia, KangHyun Lee, sebagai perusahaan yang memiliki usaha di Indonesia, Samsung tidak bisa mengabaikan bencana tersebut dan merasa harus mengatasi bersama kesulitan itu.
"Ini memang simpel, Samsung memberi bantuan cuci pakaian. Tapi manfaatnya terlihat jelas. Warga terbantu dalam memiliki pakaian bersih, ada makanan segar juga dengan kulkas yang kita sediakan, ada microwave juga, bahkan dapur umum," ungkap dia saat ditemui Liputan6.com di Kelurahan Dayu, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (30/11).
Manfaat Posko Samsung Peduli
Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut di luar bantuan sumbangan dari Samsung sebelumnya yang lewat PMI. Namun, karena memberikan sumbangan belaka dirasa masih kurang, Samsung pun memutuskan mendirikan posko bantuan.
Posko Samsung Peduli menyediakan masing-masing 10 mesin cuci untuk pelayanan cuci pakaian gratis di tempat pengungsian Stadion Gawalise dan Jono Oge. Dalam sehari, setidaknya 300 kg atau 2.000 potong pakaian dicuci di posko tersebut yang dimulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore. Tak ada batasan bagi tiap warga untuk menyuci pakaiannya di posko tersebut.
Selain itu, juga terdapat 3 microwave untuk menghangatkan makanan, 1 unit kulkas, serta 1 TV layar datar untuk hiburan warga. Juga tersedia total 10 unit ponsel yang memungkinkan pengungsi berkomunikasi secara gratis, serta 5 unit tablet untuk hiburan edukatif bagi anak-anak di sekitar posko.
Manfaat didirikannya posko Samsung Peduli, terlebih dengan bantuan cuci pakaian gratis, sangat dirasakan oleh warga. Ibu Rahma salah satu warga yang menjadi korban gempa dan likuefaksi di Kelurahan Duyu, mengaku kini ia tak perlu lagi mencuci di got karena tak ada air bersih.
"Duh, Pak. Sebelum ada posko ini, kami ibu-ibu susah kalau mau nyuci. Yang rumahnya ga apa-apa, ya masih bisa nyuci. Yang rumahnya hancur, terpaksa nyuci di got."
Menurut dia, kebetulan di got dekat tempat pengungsian tersebut ada pipa air yang bocor sehingga mereka bisa mencuci di sana. Tapi itu pun airnya tidak selalu ada dan harus mengantre.
"Pokoknya kami sangat terbantu lah dengan adanya posko ini," pungkasnya.
Advertisement