Sukses

Servis Gratis Samsung Elektronik Indonesia bagi Pengungsi Gempa Palu

Di posko tersebut, warga dapat memanfaatkan fasilitas cuci pakaian gratis, sarana hiburan dan edukasi bagi anak-anak, serta dapur umum.

Liputan6.com, Palu Dalam upaya membantu masa pemulihan dampak gempa dan tsunami Palu, Samsung Electronics Indonesia mendirikan 2 posko Samsung Peduli di Stadion Gawalise dan Jono Oge. Di posko tersebut, warga dapat memanfaatkan fasilitas cuci pakaian gratis, sarana hiburan dan edukasi bagi anak-anak, serta dapur umum.

Di samping itu, Samsung juga memberikan bantuan layanan servis dan penggantian suku cadang produk-produk Samsung. Layanan ini diberikan kepada warga yang terkena bencana di Palu, Sigi, Donggala dan sekitarnya secara cuma-cuma.

Program bantuan yang berlaku mulai tanggal 19 November lalu hingga 2 Desember 2018 tersebut dikhususkan untuk peralatan rumah tangga seperti TV, mesin cuci, kulkas, sound bar, vacuum cleaner, juga microwave. Jika ingin mendapatkan layanan tersebut, warga cukup membawa produk Samsung yang rusak ke salah satu posko yang ada atau menghubungi tim servis untuk kunjungan teknisi ke rumah.

Vice President Corporate Affairs PT Samsung Electronics Indonesia KangHyun Lee mengaku tergerak membantu warga yang terdampak bencana, terutama anak-anak yang merasakan efek paling besar dari bencana tersebut. Ia juga ingin menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk ikut membantu warga di Palu, Sigi, Donggala, dan sekitarnya agar mereka cepat pulih dan beraktivitas seperti biasa.

"Kita harus terus menyampaikan cerita-cerita (kabar) dari sini agar ada yang mau membantu mereka. Terutama kalian (wartawan)," tukasnya saat ditemui Liputan6.com di Kelurahan Dayu, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (30/11).

2 dari 2 halaman

Turut mengedukasi warga

Ia sangat senang dengan apresiasi masyarakat yang menyambut dengan tangan terbuka posko Samsung Peduli. Bahkan, karena Lee melihat betapa masyarakat amat membutuhkan bantuan tersebut, ia siap memperpanjang berdirinya Posko Samsung Peduli dari hanya 2 Minggu menjadi 4 Minggu.

"Iya, ini sudah kami pertimbangkan. Nanti kami juga akan mengedukasi warga agar bisa memakai mesin cuci itu sendiri."

Menurut Lee, setelah satu bulan nantinya mesin cuci serta alat-alat lainnya akan ditaruh di tempat pengungsian tersebut agar warga bisa mengoperasikan alat-alat elektronik itu sendiri.

"Kalau sudah dalam musibah begini, sudah tak perlu pikirkan penjualan naik atau turun. Yang penting kita sama-sama membangun Palu kembali," tutupnya.