Sukses

6 Prosedur Bedah Kosmetik Mengejutkan yang Biasa Dilakukan Artis Asia

Sudah menjadi rahasia umum, kebanyakan idola K-Pop melakukan operasi plastik.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah menjadi rahasia umum, kebanyakan idola K-Pop dan artis asia lainnya melakukan operasi plastik. Terlebih dengan harga operasi plastik yang amat terjangkau di Korea Selatan dan beberapa negara Asia lainnya.

Berikut adalah beberapa prosedur populer yang kurang dikenal tapi populer di kalangan selebritas Asia dan penggemar operasi kosmetik dilansir dari Nextshark.

1. Suntikan pencair lemak dan cangkok lemak ke dahi

Ini merupakan dua prosedur non-bedah yang digunakan untuk menghilangkan/menambah lemak demi mempercantik penampilan. Prosedur suntikan pencair lemak dilakukan dengan cara menyuntikkan zat kimia ke area tertentu untuk menghilangkan dan mengecilkan ukuran sel lemak.

Suntikan ini dapat menyebabkan sensasi terbakar yang tak nyaman, pembengkakan, kemerahan, dan gatal. Suntikan ini paling sering dilakukan di lengan atas, dada, betis, paha, dan dada.

Sementara cangkok lemak merupakan prosedur mengekstraksi lemak dari satu bagian tubuh untuk disuntikkan ke area lain, seringnya ke dahi. Prosedur ini dimaksudkan untuk memberikan lebih banyak volume pada wajah Anda agar terlihat lebih sehat.

Meski lebih aman ketimbang memasukkan implan asing ke dalam tubuh, kebanyakan dokter mengakui ini bukan prosedur sederhana. Klien berisiko mengalami memar, peradangan, dan benjolan ringan hingga parah akibatnya.

2. Epicanthoplasty dan Lateral Canthoplasty

Dikenal juga sebagai operasi kelopak mata sudut dalam, epicanthoplasty memiliki tujuan yang sama dengan operasi kelopak mata ganda yaitu untuk menciptakan mata yang yang tampak lebih besar. Operasi ini menghilangkan lipatan pada mata dengan membuat sayatan di sudut bagian dalam kelopak mata.

Sementara lateral canthoplasty dikenal sebagai operasi kelopak mata sudut luar dan mereposisi ekor kelopak mata luar dengan membuat sayatan di sudut luar kelopak mata. Kedua operasi ini membawa risiko jaringan parut permanen di sekitar kelopak mata, pembengkakan berkepanjangan, dan infeksi serius.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 3 halaman

3. Injeksi pemutih kulit dan perawatan laser

Ada berbagai prosedur yang tersedia untuk memutihkan kulit dengan risiko masing-masing. Injeksi pemutih kulit biasanya berisi asam hialuronat yang disuntikkan pada lapisan dermis. Efek sampingnya termasuk infeksi bakteri, memar, dan jaringan parut.

Perawatan laser yang punya efek samping sama dengan injeksi, butuh bius lokal karena prosedur ini menghilangkan lapisan luar kulit Anda, satu lapis pada satu waktu, yang bisa sangat menyakitkan.

4. Operasi penipisan bibir

Sementara wanita di Barat berlomba-lomba punya bibir tebal, wanita Asia lebih memilih untuk mendapatkan bibir tipis.

Proses ini melibatkan pengangkatan kulit dari bibir di sepanjang perbatasan vermilion untuk membuat garis bibir baru. Pasien harus berada dalam pengaruh bius lokal dan prosedurnya memakan waktu 15-30 menit per bibir. Seperti prosedur bedah kosmetik lainnya, efek sampingnya termasuk rasa sakit, bengkak, memar, kemerahan, infeksi, dan reaksi alergi.

 

3 dari 3 halaman

5. Operasi pengecilan lubang hidung

Rhinoplasty dan operasi pengecilan lubang hidung sangat populer di kalangan idola K-Pop. Ada berbagai cara untuk menjalani prosedur ini, tapi umumnya melibatkan semua jaringan hidung dari tulang itu sendiri ke tulang rawan dan jaringan lunak.

6. Operasi rahang ganda

Disebut juga bedah ortografi, prosedur ini adalah operasi rekonstruksi wajah yang secara harfiah memotong rahang dan menempelkannya kembali untuk menciptakan bentuk wajah yang diinginkan.Disebut sebagai salah satu operasi plastik paling berbahaya, operasi rahang pada awalnya dimasudkan untuk tujuan medis.

Banyaknya saraf sensifit dan pembuluh darang di sekitar rahang atas dan bawah membuat prosedur ini menjadi salah satu operasi dengan masa pemulihan terpanjang, antara 12 minggu sampai 6 bulan pembengkakan dan rasa sakit. Jika tidak dilakukan dengan benar, dapat menyebabkan komplikasi lain seperti pendarahan, kerusakan gigi, infeksi, kerusakan saraf permanen, kelumpuhan, dan bahkan kematian.