Sukses

Tata Cara Wudhu yang Benar Sesuai Sunnah, Lengkap dengan Doa

Seperti yang kita ketahui, wudhu merupakan salah satu syarat sahnya sholat dan diterima Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai seorang muslim, tentunya harus mengetahui bagaimana tata cara wudhu yang benar dan baik. Seperti yang kita ketahui, wudhu merupakan salah satu syarat sahnya sholat dan diterima Allah SWT.

Hal ini sesuai dengan yang diperintahkan Allah SWT mengenai tata cara wudhu dalam Surat Al Maidah ayat 6 yang artinya:"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melakukan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki."

Selain terdapat pada salah satu ayat Alquran, hadist dari Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi juga menjelaskan pentingnya untuk berwudhu, di mana Rasulullah SAW bersabda yang artinya:"Allah tidak menerima shalat salah seorang di antara kamu sampai ia berwudhu."

Jadi, sudah jelas bahwa kita harus mengetahui tata cara berwudhu yang benar sesuai dengan sunnah. Seperti Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (17/1/2019), bahwa terdapat hadist lain yang menerangkan mengenai tata cara wudhu yang benar. Salah satunya ialah Utsman bin Affan radiyallahu'anhu berkata: "Barang siapa berwudhu seperti yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dan perjalanannya menuju masjid dan sholatnya sebagai tambahan pahala baginya." (HR. Muslim)

2 dari 4 halaman

Tata Cara Wudhu yang Benar Sesuai Sunnah

1. Niat Wudhu

Tentunya sebelum berwudhu kamu diharuskan untuk berniat terlebih dahulu. Niat dalam berwudhu ini diartikan sebagai kesungguhan hati untuk berwudhu karena melaksanakan perintah Allah SWT dan mengikuti ajaran dari Rasulullah SAW.

Dalam HR Bukhari pun pernah menuliskan bahwa:"Rasulullah SAW menerangkan bahwa segala perbuatan tergantung kepada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan balasan menurut apa yang diniatkannya..." (HSR. Bukhari dalam Fathul Baary, 1:9; Muslim, 6:48).

"Nawaitul wudhuu-a liraf'll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta'aalaa"

Artinya :

"Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah."

2. Membaca Basmallah

Setelah melakukan niat dengan kesungguhan hati, kemudian bacalah basmallah. Membaca basmallah ini dilakukan sambil mencuci kedua telapak tangan sebanyak 3 kali hingga ke sela-sela jari. Namun bila lupa untuk membaca basmallah, maka wudhu yang kamu lakukan tetap sah.

3. Berkumur-kumur

Berkumur-kumur sebanyak 3 kali atau memutar air dalam mulut dan mengeluarkannya serta membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan yang ada pada gigi.

4. Mencuci lubang hidung

Mencuci lubang hidung sebanyak 3 kali untuk mengeluarkan kotoran yang ada di dalamnya. Dan disunnahkan pula muncuci lubang hidung dengan cara menghirup air dalam sekali hirup serta mengeluarkannya dengan memencet hidung.

5. Mencuci muka 3 kali

Mencuci muka 3 kali pada saat berwudhu sebaiknya dilakukan mulai dari ujung kepala tumbuhnya rambut hingga bawah dagu. Serta membersihkan dari telinga kanan ke telinga kiri.

3 dari 4 halaman

Tata Cara Wudhu yang Benar Sesuai Sunnah

6. Mencuci kedua belah tangan hingga siku

Setelah mencuci muka, kemudian cucilah kedua belah tangan hingga siku sebanyak 3 kali. Sebaiknya lakukan dengan mendahulukan anggota tubuh bagian kanan, membasahi tangan hingga siku pun sudah tercantum dalam surat Al- Maidah ayat 6 sesuai dengan perintah Allah SWT.

7. Mengusap kepala

Tata cara wudhu selanjutnya ialah mengusap kepala dari depan hingga ke bagian belakang kepala sebanyak satu kali. Ali bin Abi Thalib berkata, "Aku melihat Nabi SAW mengusap kepalanya satu kali." (HR. Sahih Abu Dawud no.106)

8. Membersihkan kedua telinga

Setelah mengusap kepala dilanjutkan dengan membersihkan kedua telinga tanpa perlu mengambil air baru. Membersihkan telinga dalam tata cara wudhu ini dilakukan dengan memasukan jari telunjuk ke dalam telinga, kemudian ibu jari mengusapkan kedua daun telinga. Hal ini dilakukan secara bersamaan antar telinga kanan dan telinga kiri.

9. Mencuci kedua kaki hingga di atas mata kaki

Dan tata cara wudhu selanjutnya yang benar sesuai dengan sunnah ialah membasuh kedua kaki hingga di atas mata kaki. Hal ini dilakukan sebanyak 3 kali dan dimulai dari kaki bagian kanan terlebih dahulu.

Dalam HR Bukhari, dahulukan kaki kanan hingga tiga kali kemudian kaki kiri. Dan saat membasuh kaki, Rasulullah menggosok jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki (HR. Bukhari; Fathul Baari, dan Muslim). Dalam menggosok kaki Rasullullah menyuruh umatnya untuk berhati-hati, karena bila tidak sempurna dalam membasuhnya akan terkena ancaman neraka. Dan pastikan kulit yang terlipat terkena air wudhu.

10. Membaca doa wudhu

Setelah selesai rangkaian wudhu yang benar, disunnahkan untuk membaca doa selepas wudhu. Dan saat memanjatkan doa wudhu, sebaiknya berdoa dengan menghadap kiblat dan mengangkat dua tangan.

"Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j'alnii minat tawwabiina, waj'alnii minal mutathahiriina waj'alnii min 'ibaadikash shalihiina."

Artinya :

"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci dan jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang sholeh."

4 dari 4 halaman

Syarat Wajib dan yang Membatalkan Berwudhu

Syarat Wajib Berwudhu

Berikut syarat wajib wudhu:

1. Beragama Islam.

2. Suci dari hadast kecil dan besar.

3. Dapat membedakan yang baik dan buruk.

4. Tidak ada apapun yang dapat mengubah sifat air dan mencegah air masuk pada tubuh, seperti riasan, lipstik, cat kuku dan sebagainya.

5. Mengetahui mana yang sunnah mana yang wajib.

6. Air untuk berwudhu merupakan air bersih dan suci (tidak berbau, kotor ataupun tercampur bahan lainnya).

Hal yang Membatalkan Wudhu

Selain adanya syarat wajib wudhu, ada beberapa hal yang dapat membuat wudhu yang telah kamu lakukan menjadi batal. Di antaranya sebagai berikut:

1. Keluar segala sesuatu dari dua jalan kemaluan (qubul dan dubur).

2. Bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya dengan tidak memakai penutup.

3. Hilang akal dikarenakan gila, tertidur, pingsan atau mabuk.

4. Tersentuh kemaluan (kubul atau dubur) dengan tapak tangan atau jari yang tidak memakai penutup (walaupun kemaluan sendiri).

5. Memakan daging unta, memakan babat, hati, lemak, ginjal atau perut besar juga bisa mengakibatkan batalnya wudhu.

 

 

Reporter: Novita Ayuningtyas