Liputan6.com, Jakarta - Sebagai umat muslim sholat adalah ibadah wajib yang harus dijalankan. Sholat adalah rukun Islam yang kedua, ibadah itu merupakan tiang agama Islam, dan juga bukti seorang mukmim dan muslim taat kepada Allah SWT seperti pada surat Adz-Dzariyaad: 56.
Dalam beribadah Allah SWT tidak pernah menyulitkan umatnya. Salah satu bentuk kasih sayang Allah SWT kepada umatnya adalah dengan memudahkan pelaksanaan sholat jika sewaktu-waktu seseorang sedang dalam perjalanan jauh/musafir.
Advertisement
Baca Juga
Bagi orang yang sedang dalam perjalanan jauh diberi rukhsah dalam menjalankan sholat fardhu yang dinamakan dengan jamak. Pengertian sholat jamak yaitu meringkas dua waktu shalat dalam satu waktu. Ini berlaku untuk empat waktu sholat.
Contohnya, dzuhur dikerjakan bersamaan dengan shalat ashar atau sebaliknya. Begitu juga maghrib dengan isya. Sementara, waktu subuh, tidak ada jamak, harus disempurnakan.
Tetapi tidak setiap perjalanan yang ditempuh bisa melakukan jamak karena ada ketentuan-ketentuan yang membolehkan seseorang melakukan sholat jamak. Pasalnya, ada syarat-syarat sebelum diperbolehkan melakukan shalat jamak.
Syarat-syaratnya di antaranya seperti perjalanannya tersebut bukan bertujuan untuk hal yang maksiat. Jarak minimal perjalanan harus mencapai farsakh atau menurut beberapa pendapat para ulama 88 Km, 80 Km, 64 Km, 94,5 Km, dilakukannya harus saat masih berada dalam perjalanan, dilakukan setelah keluar dari batas desa.
Syarat-syarat itu harus dipenuhi agar amal sholatnya bisa diterima. Untuk lebih lanjutnya, berikut tata cara sholat jamak dan qasar yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (18/1/2019).
Tata Cara Sholat Jamak dan Qasar
Tata cara sholat jamak dan qasar tentu tidak boleh dijadikan main-main. Semisal kita sedang malas lalu menjamak sholat. Atau mau pergi ke mall lalu menjamak sholat. Tentu hal itu salah. Tata cara sholat jamak dan qasar hanya boleh dilakukan oleh seseorang yang benar-benar dalam kondisi darurat. Adapun jenis sholat jamak dan qasar dibedakan menjadi 2 macam yakni jamak taqdim dan jamak takhir begitu juga dengan qasar.
1. Jamak Taqdim
Jamak Taqdim yaitu meringkas atau mengerjakan 2 sholat fardhu sekaligus di waktu sholat yang pertama, yaitu :
Sholat Dzuhur dan Ashar, dikerjakan saat waktu Dzuhur.
Sholat Maghrib dan Isya, dikerjakan saat waktu Maghrib.
2. Jamak Takhir
Jamak Takhir yaitu meringkas atau mengerjakan 2 sholat fardhu sekaligus di waktu sholat yang terakhir, yaitu:
Sholat Dzuhur dan Ashar, dikerjakan saat waktu Ashar.
Sholat Maghrib dan Isya’, dikerjakan saat waktu Isya.
Advertisement
Tata Cara Sholat Jamak Taqdim
Niat sholat jamak taqdim dzuhur dan ashar (Dilakukan saat waktu dzuhur)
“Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.” Artinya: Aku sengaja sholat fardu dhuhur 4 rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala.
Setelah selesai sholat dzuhur, langsung dilanjut sholat ashar dengan bacaan niat:
“Ushollii fardlozh ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al dzuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku berniat sholat ashar 4 rakaat dijama’ dengan dhuhur, fardhu karena Allah Ta’aala.
Niat sholat Jamak Taqdim Maghrib dan Isya’ (Dilakukan saat waktu maghrib)
“Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i jam’a taqdiimin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku sengaja sholat fardu maghrib 3 rakaat yang dijama’ dengan isyak, dengan jama’ taqdim, fardu karena Allah Ta’aala.
Setelah selesai sholat maghrib, langsung dilanjut sholat isya’ dengan bacaan niat:
"Ushollii fardlozh ‘isyaa’i arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al maghiribi jam’a taqdiimin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku berniat sholat isyak empat rakaat dijamak dengan magrib, dengan jama’ taqdim, fardhu karena Allah Ta’aala.
Tata Cara Sholat Jamak Takhir
Niat sholat Jamak Takhir Dzuhur dan Ashar
“Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku sengaja sholat fardu dhuhur 4 rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala.
Setelah selesai sholat dzuhur, langsung dilanjut sholat ashar dengan bacaan niat:
“Ushollii fardlol ‘ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’azh zhuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku sengaja sholat fardu Ashar 4 rakaat yang dijama’ dengan dhuhur, fardu karena Allah Ta’aala”
Niat sholat Jamak takhir Maghrib dan Isya’
“Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku sengaja sholat fardu maghrib 3 rakaat yang dijama’ dengan isyak, dengan jama’ takhir, fardu karena Allah Ta’aala.
Setelah selesai sholat maghrib, langsung dilanjut sholat isya’ dengan bacaan niat:
“Ushollii fardlozh ‘isyaa’i arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al magribi Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku berniat sholat isya’ empat rakaat yang dijama’ dengan magrib, dengan jama’ takhir, fardhu karena Allah Ta’aala.
Advertisement
Sholat Qasar
Berbeda dengan sholat jamak yang menggambungkan, shalat qasar artinya meringkas. Rukhsah sholat qasar ialah meringkas 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Contoh, sholat dzuhur dikerjakan 2 rakaat, begitupun sholat ashar dan isya. INGAT: hanya sholat dengan jumlah 4 rakaat yang boleh di qasar.
Maka dari itu, anda tidak diperbolehkan meng-qasar sholat subuh dan maghrib. Berikut niat sholat qasar :
Niat sholat qashar dan jamak taqdim
Ushallii fardhazh zhuhri rak’ataini qashran majmuu’an ilaihil ‘ashru adaa’an lillaahi ta’aalaa.
“Aku berniat sholat fardhu zhuhur 2 rakaat, qashar, dengan menjamak ashar kepadanya, karena Allah ta’ala.”
Niat sholat qashar dan jamak ta’khir:
Ushallii fardhal ‘ashri rak’ataini qashran majmuu’an ilazh zhuhri adaa’an lillaahi ta’aalaa.“aku berniat sholat fardhua shar 2 rakaat, qashar, dengan menjamaknya kepada zhuhur, karena Allah ta’ala.”
Syarat-Syarat Sah Sholat Jamak, Qasar dan Jamak Qashar
Sholat jamak dan qashar memang diperuntukkan bagi ummat muslim yang sedang melakukan perjalanan jauh atau karena halangan lain sehingga tidak dapat mengerjakan sholat fardu tepat pada waktunya. Hal ini meliputi:
• Melakukan perjalanan jauh minimal 81 kilometer (sesuai kesepakatan para ulama)
• Perjalanan tidak bertujuan untuk hal negatif atau berbuat dosa
• Sedang dalam keadaan bahaya; hujan lebat disertai angin kencang, perang atau bencana lainnya.
Reporter: Afifah Cinthia Pasha
Advertisement