Sukses

Tidak Dibuatkan Toilet, Bocah Laporkan Ayahnya ke Polisi

Seorang anak melaporkan ayahnya sendiri ke polisi karena merasa dicurangi.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang anak melaporkan ayahnya sendiri ke polisi karena merasa dicurangi. Peristiwa tersebut terjadi di Ambur, Tamil Nadu, India.

Hanifa Zaara melaporkan ayahnya sendiri ke polisi karena sang ayah tak menepati janji membuat toilet di rumah jika ia berhasil menjadi juara kelas. Bocah perempuan itu bahkan menulis surat secara detail bagaimana ia merasa ditipu dan merasa ayahnya harus ditangkap.

Hanifa merasa malu karena harus buang air besar di luar karena tak memiliki toilet di rumahnya. Padahal, beberapa tetangganya sudah memiliki toilet sendiri. Ia pun meminta ayahnya untuk membangun toilet di rumah selain karena juga telah belajar tentang kesehatan lingkungan di sekolah.

"Saya merasa buruk ketika orang-orang melihat saya buang air besar di semak-semak," ungkap Hanifa seperti dikutip dari BBC.com.

Setelah melaporkan ayahnya, pihak kepolisian menghubungi ayahnya untuk datang. Menurut pengakuan sang ayah, ia sudah mulai membangun toilet, tapi karena kekurangan biaya, ia tak melanjutkannya.

"Saya sudah meminta waktu pada Hanifa, tapi ia justru ngambek kepada saya."

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Jadi Duta Kesehatan

Laporan Hanifa tersebut menyenyuh hati pihak kepolisian. Mereka pun mencoba mencari cara menyelesaikan permasalahan tersebut. Bahkan pihak kepolisian kemudian berhasil membujuk pejabat distrik untuk mengumpulkan dana dan membangun lebih dari 500 toilet di lingkungan tempat tinggal Hanifa.

Selain itu, pihak kepolisian juga ingin menjadikan Hanifa sebagai duta lokal kampanye nasioanl kebersihan masyarakat di India. Ini dikarenakan aksi Hanifa membuat banyak orang bersimpati dengan kisahnya.

"Kami sangat senang melihat keluhannya. Kami mengadakan penyuluhan di sekolah-sekolah untuk mendorong siswa agar meminta orang tua mereka membangun toilet di rumah," ungkap Parthasarathy, komisaris polisi setempat.

Reporter: Nur Luthfiana Hardian

Sumber: Brilio.net