Liputan6.com, Jakarta Seorang gadis India bernama Vedangi Kulkarni menyabet predikat wanita termuda yang berhasil bersepeda mengelilingi dunia.
Vedangi yang masih berusia 20 tahun itu bersepeda keliling 15 negara dan menempuh 29 ribu kilometer dalam waktu 159 hari. Berkat rekornya itu, Vedangi juga mendapat predikat wanita Asia tercepat dalam kategori bersepeda.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir Liputan6.com dari The Hindu, Jumat (1/2/2019), Vedangi adalah seorang mahasiswi di Universitas Bournemouth, Inggris, yang mengambil jurusan manajemen olahraga.
Yang menjadi inspirasi Vedangi untuk membuat rekor dunia itu adalah berkat Juliana Buhring, wanita pesepeda tercepat di dunia yang belum bisa dia tandingi kehebatannya. Ditambah, dia ingin melakukan sesuatu yang unik sebelum lulus kuliah.
“Awalnya aku hanya mematok 400 kilometer dalam sehari. Tapi, aku malah melakukannya lebih baik dari target karena aku berhasil bersepeda 21 hari melintasi jalanan Inggris.” Ungkapnya. Karena hal ini, Vedangi semakin percaya diri untuk melakukan perjalanan yang lebih jauh lagi.
Vedangi menambahkan, “Pada akhirnya aku berpindah ke negara lain. Aku ingin melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain.”
Sebagian besar perjalanannya dilaluinya sendirian, kecuali beberapa kesempatan di mana teman sekamarnya, Callum Howard, ikut bergabung. “Rasanya seperti menjelajah dunia menggunakan sepedaku.”
Didukung Penuh oleh Orang Terdekat
Meskipun Vedangi mengembara sendirian dengan sepedanya, tapi dia didukung penuh oleh ayahnya. Ayah Vedangi dikabarkan mencarikan sponsor untuk putrinya itu.
Selain ayahnya, teman-temannya juga sangat mendukung target Vedangi itu. Pelatihnya, Sumit Patil dan profesornya membantu Vedangi melakukan diet, training, mengondisikan seluruh tubuh, dan juga membangun kekuatan mental dirinya.
Vedangi menceritakan bahwa saat dia merasa terpuruk, dia selalu teringat perkataan psikolognya bahwa bagaimanapun situasinya, kita harus selalu mengambil hikmahnya.
Pasalnya, Vedangi pernah dirampok di Spanyol dan dilempar ke parit, hingga mengalami gegar otak. Katanya “Orang-orang yang menyelamatkan hidupku lebih penting daripada mereka yang hampir membunuhku.”
Advertisement
Awal Perjalanan
Pada bulan Juli 2018 silam, Vedangi memulai perjalanannya dari Perth ke Brisbane, lalu New Zealand dilanjutkan ke Kanada, Portugal, Spanyol, Perancis, Belgia, Jerman, Swedia, Finlandia, Rusia, dan India lalu berakhir di Australia.
Meskipun sempat terpuruk karena penyerangan yang terjadi di Spanyol, Vedangi tetap melanjutkan perjalanannya.
Dia menjelaskan “Aku sempat mengendarai sepedaku lebih lambat dari aku biasa jalan kaki.”
Terkadang, dia menghabiskan waktu selama 10 jam untuk melintasi jarak yang seharusnya ditempuh hanya dalam 4 atau 5 jam. Meski demikian, Vedangi selalu menyemangati dirinya untuk tetap melanjutkan perjalanan.
Pola yang biasa dia tempuh adalah 4 jam, dengan waktu istirahat selama 25 menit kemudian melanjutkan kembali selama 4 jam.
Setelah itu, baru dia beristirahat cukup lama yaitu 4 hingga 5 jam. Saat istirahat, dia akan mendirikan tenda atau naik ke mobil truk yang dia anggap aman.
Bertemu Orang Baik
“Saat aku di Rusia, aku pikir stereotip tentang orang Rusia yang acuh adalah salah besar.” Pungkasnya.
Vedangi menceritakan bahwa suatu hari dia ditawari naik mobil oleh orang asing di Rusia agar dia tidak kedinginan. Bahkan, dia juga diajak minum teh dan diberi panekuk keju oleh mereka.
Jika lapar, Vedangi akan mampir ke pom bensin untuk makan dendeng daging, selai kacang, tortilla, atau apa saja yang mengandung kalori serta murah.
Pada malam Natal, Vedangi kembali ke rumahnya di India. Dia langsung berencana untuk mengambil kesempatan beasiswa yang dikhususkan untuk pendaftar yang menyukai ketahanan atletik dan petualangan.
Terkait studi penelitiannya, Vedangi sepertinya akan menyusun penelitian mengenai hubungan antara trauma dan performa dalam aktivitas olahraga.
Advertisement
Rekor Baru dalam Dunia Endurance Cyclist
Rekor Juliana Buhring sebagai wanita tercepat yang mencatat 152 hari bersepeda mengelilingi dunia sayangnya direbut oleh Jenny Graham pada Oktober 2018 lalu.
Jenny Graham, seorang petualang dari Skotlandia, berhasil memecahkan rekor Juliana karena berhasil mengelilingi dunia hanya dalam waktu 124 hari, yaitu 3 minggu lebih cepat dari rekor sebelumnya.