Sukses

Tetap Tenang, Ini Cara Mengatasi Rasa Panik Saat Turbulensi Pesawat

Guncangan yang terjadi saat pesawat sedang mengudara memang bisa membuat orang panik.

Liputan6.com, Jakarta Turbulensi atau guncangan yang terjadi saat pesawat sedang mengudara memang bisa membuat orang panik. Jangankan pada penderita aviophobia atau orang yang takut terbang, tetapi mereka yang sudah terbiasa saja juga bisa merasa panik.

Bagi sebagian orang, turbulensi menjadi sebuah permasalahan yang menakutkan ketika sedang melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. Kursi yang berguncang naik turun, hingga bagasi kabin yang bisa terbuka saat turbulensi parah, membuat orang-orang kadang menjadi takut naik pesawat terbang.

Untuk kamu yang ingin atau akan naik pesawat, kini tak perlu khawatir lagi. Pasalnya, ada beberapa cara sederhana yang bisa digunakan untuk mengatasi rasa panik saat mengalami turbulensi di udara. Berikut cara mengatasi rasa panik saat turbulensi pesawat yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (6/2/2019).

2 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Rasa Panik

1. Menulis Nama Secara Berulang

Ketika terjadi guncangan pada pesawat yang membuat kamu panik, kamu bisa mencoba mengambil pena dan kertas, lalu tulis nama kamu berulang kali, tetapi dengan catatan harus menggunakan tangan yang berbeda dari tangannya biasanya digunakan untuk menulis.

Cara ini dipercaya akan menarik fokus menjauh dari lingkungan kamu saat itu yang merasa panik akibat turbulensi dan mengganggu pola berpikir normal. Hasilnya, kamu jadi lebih fokus menulis nama sendiri daripada merasakan kepanikan.

2. Bernafas Menggunakan Sedotan

Jika kamu tidak membawa kertas dan pena ke mana pun dan rasanya tidak mungkin meminta kedua benda itu pada pramugari di saat pesawat sedang turbulensi, bisa mencoba cara lain.

Cara mengatasi rasa panik saat turbelensi lain yang juga bisa dilakukan adalah bernapas melalui sedotan untuk menghindari hiperventilasi. Kondisi dimana kamu lebih banyak mengeluarkan karbondioksida daripada menghirup oksigen.

3. Tenangkan Pikiran

Kamu bisa menenangkan pikiran kamu dengan berdoa. Kamu cukup bersandar dan memejamkan mata. Cara ini bisa membuat kamu lebih rileks karena kamu tidak akan melihat gelagat orang-orang yang sedang panik lainnya.

3 dari 4 halaman

Fakta Mengenai Turbulensi Pesawat

1. Disebabkan Oleh Awan

Salah satu jenis awan yang paling berbahaya adalah cumolonimbus. Turbulensi terbagi menjadi dua, yaitu turbulensi seputar awan dan turbulensi udara cerah. Yang paling berbahaya adalah turbulensi udara cerah yang terjadi pada saat langit benar-benar bersih dan tidak berawan, sehingga tidak terdeteksi oleh radar cuaca. Awak kabin pun hanya punya sedikit waktu untuk memeringkatkan penumpang. Diperkirakan turbulensi udara cerah lebih sering terjadi karena pemanasan global.

2. Tidak Akan Membuat Pesawat Retak

Separah-parahnya turbulensi tidak akan membuat pesawat retak. Karena, pesawat sudah dirancang untuk menghadapi hantaman besar seperti turbulensi.

3. Bukan Penyebab Pesawat Jatuh

Selain tidak membuat pesawat retak, turbulensi juga bukan menjadi penyebab pesawat jatuh.

4 dari 4 halaman

Serahkan pada pilot

4. Pilot Tahu Apabila Terjadi Turbulensi

Biasanya, pilot tahu jika terjadi turbulensi, kemudian mengaktifkan tanda sabuk pengaman ketika pesawat akan mendekati titik itu. Pilot juga dibantu oleh laporan cuaca pra-penerbangan, radar kokpit, dan laporan dari pesawat lain.

5. Pilot Mampu Menghadapi Turbulensi dengan Rileks

Karena sudah terbiasa memelajari pola cuaca dan memilih rute yang baik sebelum memulai penerbangan, pilot bisa menghindari turbulensi. Apabila turbulensi tidak dapat dihindari, pilot pun tahu cara menghadapinya sekaligus mampu menenangkan penumpang agar tidak cemas.

6. Bisa Bikin Cedera, Tapi Kecil Kemungkinannya

Turbulensi bisa menyebabkan penumpang terluka, namun jarang terjadi. Biasanya terjadi di atas ketinggian 30 ribu kaki. Yang mengalami luka-luka rata-rata adalah penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman. Itulah pentingnya untuk tetap duduk di bangku pesawat dan mengenakan sabuk pengaman saat terjadi turbulensi.