Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPR periode 2014-2019, Fadli Zon memang selalu ramai menjadi perbincangan. Fadli yang menjadi Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi Sedunia ini juga terkenal aktif mengomentari berbagai persoalan di dunia politik Tanah Air.
Baca Juga
Advertisement
Bukan hanya menggunakan kata-kata biasa, Fadli Zon pun kerap mengomentari kinerja pemerintah saat ini. Komentar tersebut dituangkan dalam puisi.
Fadli sendiri adalah alumni Jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Sejak tahun 2014 dirinya aktif membuat puisi tentang perpolitikan di Indonesia.
Â
Puisi Fadli Zon yang terbaru berjudul 'Doa yang Ditukar'
DOA YANG DITUKAR
doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral
Â
doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar
Â
doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau Penguasa tengik
Â
Ya Allah
dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah
Â
Fadli Zon
Parung, Bogor, 3 Feb 2019
Advertisement
Kumpulan Puisi Fadli Zon
Mungkin untuk tidak sedikit orang-orang yang belum mengetahui puisi kontroversi Fadli Zon sebelumnya. Berikut kumpulan puisi karya milik Fadli Zon yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (7/2/2019).
1. Mau Saya Tabok Rasanya
Puisi berjudul 'Mau Saya Tabok Rasanya' ini dibuat Fadli Zon usai Presiden Jokowi mengatakan ingin menabok penyebar hoax PKI yang menyerangnya.
Â
MAU SAYA TABOK RASANYA
Â
Mau saya tabok rasanya
ketika kau enteng berdusta
soal dana gempa hingga esemka
Â
Mau saya tabok rasanya
ketika kau seenaknya naikkan harga
menyusahkan jutaan rumah tangga
Â
Mau saya tabok rasanya
ketika kau impor beras dan gula
petani hancur panen derita
Â
Kini kau gadai lagi negara
ekonomi makin liar liberal buta
asing caplok semua bidang usaha
Â
Mau saya tabok rasanya
agar kau lihat realita
bukan fatamorgana
Â
Fadli Zon, Perjalanan Jakarta-Balikpapan, 24 Nopember 2018
Â
2. Raisopopo
Fadli juga membuat puisi 'Raisopopo'.
Â
RAISOPOPO
Â
aku raisopopo
seperti wayang digerakkan dalang
cerita sejuta harapan
menjual mimpi tanpa kenyataan
berselimut citra fatamorgana
dan kau terkesima
Â
aku raisopopo
menari di gendang tuan
melenggok tanpa tujuan
berjalan dari gang hingga comberan
menabuh genderang blusukan
kadang menumpang bus karatan
diantara banjir dan kemacetan
semua jadi liputan
menyihir dunia maya
dan kau terkesima
Â
aku raisopopo
hanya bisa berkata rapopo
Â
Fadli Zon, 16 April 2014
Â
3. Sontoloyo
Puisi ini dibuat saat kata 'sontoloyo' yang dilontarkan Jokowi tengah ramai menjadi perbincangan.
Â
SONTOLOYO!
Â
kau bilang ekonomi meroket
padahal nyungsep meleset
sontoloyo!
Â
kau bilang produksi beras berlimpah
tapi impor tidak kau cegah
sontoloyo!
Â
kau bilang pengangguran turun
orang cari kerja makin berjibun
sontoloyo!
Â
utang numpuk bertambah
rupiah anjlok melemah
harga-harga naik merambah
hidup rakyat makin susah
kau jamu tuan asing bermewah-mewah
Â
rezim sontoloyo!
Â
Fadli Zon, 25 Oktober 2018
Â
4. Ada Genderuwo di Istana
Adanya puisi 'Ada Genderuwo di Istana' membuat Fadli Zon dilempari balasan puisi yang berjudul 'Ada Genderuwo di Senayan' karangan Arsul Sani.
Â
ADA GENDERUWO DI ISTANA
Â
ada genderuwo di istana
tak semua orang bisa melihatnya
kecuali yang punya indra istimewa
Â
makhluk halus rendah strata
menakuti penghuni rumah penguasa
berubah wujud kapan saja
menjelma manusia
ahli manipulasi
tipu sana tipu sini
Â
ada genderuwo di istana
seram berewokan mukanya
kini sudah pandai berpolitik
lincah manuver strategi dan taktik
Â
ada genderuwo di istana
menyebar horor ke pelosok negeri
meneror ibu pertiwi
Â
Fadli Zon, 11 Nopember 2018
Â
5. Kaos dan Sepeda
Puisi 'Kaos dan Sepeda' berisi sindiran Fadli kepada Jokowi yang kerap membagikan kaos dan sepeda. Puisi ini mempertanyakan kesejahteraan masyarakat yang akan semakin makmur dengan adanya pembagian kaos dan sepeda.
Â
KAOS DAN SEPEDA
Â
dimanakah kesejahteraan?
ketika ekonomi susah
lapangan kerja makin punah
kesenjangan kaya miskin mewabah
kau lempar kaos di jalanan
keluar dari mobil kebesaran
jas lengkap penuh pengawalan
kaos berhamburan jadi rebutan
inikah jalan menuju kemakmuran?
Â
kemanakah kesejahteraan?
ketika utang terus bertambah
daya beli rakyat makin lemah
harga kebutuhan pokok meroket tajam
kau buat sepeda jadi hiburan
kuis pertanyaan asal-asalan
hadiah sepeda bertaburan
inikah jalan menuju kemakmuran?
Â
seperti apakah kesejahteraan?
ketika kaos dan sepeda selalu ada dalam berita
dari soal ikan tongkol sampai Raisa
inilah cerita negara keempat terbesar di dunia
tak ada derita apalagi sengsara
karena dibunuh statistik angka-angka
dan media digenggam kuasa
Â
aku bayangkan Bung Karno dan Bung Hatta
pikiran-pikiran besar merekat Indonesia
narasi menyatukan tanah pusaka
pidato dan tulisan heroik penuh makna
perdebatan menyelami substansi wacana
teladan kepemimpinan luar biasa
mereka tak bagi kaos dan sepeda
Â
kaos dan sepeda
bukan sekadar tanda mata
ini ironi zaman penuh dagelan
menjadikan kita bahan lawakan
Â
Fadli Zon, Yerevan, 3 Sep 2017
Â