Sukses

Bertahan Hidup, Bocah Tanpa Otak Bikin Bingung Para Dokter

Mendapatkan seorang anak yang memiliki kekurangan tak membuah orang tua dan menyerah hingga sebuah keajaiban terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Lahirnya seorang bayi kecil di sebuah rumah akan menjadi warna baru dalam kehidupan berkeluarga, di mana canda tawanya akan menjadi kebahagiaan di dalam rumah. Kelahiran menandakan suatu kehidupan yang baru telah lahir, di mana segala harapan memenuhi sang bayi.

Memiliki anak yang cantik, tampan, baik, berguna, pintar adalah harapan-harapan yang umum dipanjatkan orang tua pada anak mereka. Harapan-harapan dan doa-doa juga dipanjatkan selalu untuk sang anak. Namun bagaimana jika sang anak memiliki kekurangan yang tak sesuai dengan harapan?

Dilansir dari Boldsky.com, seorang anak bernama Noah dilahirkan tanpa  otak di mana hanya ada 2 persen materi otak yang dimilikinya. Bahkan saat hamil pun orang tua Noah ditawari lima kali untuk menggugurkan kandungannya. Namun dengan jerih payah dan keteguhan hati, Noah dapat lahir dan bertahan.

Dia mampu makan dan minun, hidupnya terus dipantau dan diawasi oleh dokter dan kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya terus merawat dan menjaga kondisi tubuhnya dan berjuang untuk anak mereka.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

2 dari 2 halaman

Bak Keajaiban, Otaknya Terpulihkan

Sebuah keterkejutan luar biasa di mana seorang anak yang hanya memiliki 2 persen materi otak dapat terpulihkan, di mana pada umur tiga tahun, dia memiliki 80 persen materi otak anak pada umumnya.

Masih menjadi sebuah keterkejuatan dan keheranan yang masih dipelajari dan belum bisa dijelaskan pasti secara ilmiah bagaimana otak sang anak dapat berkembang dan ini masih dianggap sebagai sebuah keajaiban yang luar biasa.

Layaknya anak pada umumnya, Noah dapat belajar banyak hal, dia sekarang dapat menulis, dan berbicara banyak hal di depan orang-orang. Itu adalah suatu perkembangan yang luar biasa dari anak yang tidak memiliki otak saat lahir.

 

Reporter :

Lea Citra Santi Baneza

Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta