Liputan6.com, Jakarta Istilah emoji bukanlah istilah yang asing bagi kebanyakan orang saat ini. Para pengguna gadget pasti tahu istilah emoji. Emoji adalah istilah yang berasal bahasa Jepang untuk karakter gambar dan emoticon yang digunakan dalam pesan elektronik Jepang dan halaman Web.
Kini emoji menjadi bahasa yang universal yang digunakan banyak oleh orang di berbagai negara belahan dunia. Dengan menggunakan emoji dalam pesan elektronik, membuat lawan bicara dapat membayangkan bagaimana ekspresi dan nada dari kalimat yang dikirim melalui pesan.
Advertisement
Baca Juga
Berbagai media chatting telah menyematkan fitur berbagai bentuk emoji. Tak jarang jika media chatting terus memperbarui emoji-emoji terbaru. Keunikan emoji yang memiliki berbagai ekspresi dan bentuk ini membuat banyak orang menyukai emoji.
Bahkan emoji tak hanya berada dalam gadget, namun emoji kini telah banyak dicetak seperti sampul buku, tas, casing hp, baju dan sebagainya. Kepopuleran emoji juga menjadikannya sebagai salah satu dekorasi untuk sebuah gedung apartemen.
Dekorasi Gedung Apartemen Gunakan 22 Emoji
Dilansir Liputan6.com dari Boredpanda Senin (18/2/2019), ada sebuah gedung apartemen di Belanda yang menggunakan emoji sebagai dekorasi gedungnya. Menggunakan hampir 22 emoji dari WhatsApp yang berbeda, gedung apartemen ini didesain sedemikian rupa sehingga banyak orang yang tertarik untuk melihatnya.
Usut punya usut, peletakan gamabr emoji pada gedung apartemen merupakan hal yang baru. Pasalnya, lazimnya bangunan di Belanda menggunakan kepala raja.
“Dalam arsitektur klasik, mereka menggunakan kepala raja atau apapun dan mereka meletakkannya dibagian depan luar,” ucap Changiz Tehrani, seorang arsitektur kepada the Verge dikutip oleh Liputan6.com, Senin (18/2/2019).
Advertisement
Bangunan Apartemen dengan Emoji itu Menyita Perhatian
Changiz Tehrani adalah arsitektur dari bangunan apartemen emoji tersebut. Ia berpikir untuk membuat sebuah gedung yang membuat orang-orang yang melihat gedung itu akan mengatakan “hei ini dari tahun itu!” Karena menurutnya kepopuleran digital tak akan berlangsung lama akibat perkembangan zaman yang sangat cepat.
Emoji-emoji itu disematkan di satu sisi struktur yang menghadap ke alun-aun kota dan pohon Ek yang berusia 150 tahun. Tak hanya sebagai gedung apartemen, gedung ini juga memiliki toko-toko yang berada di lantai dasar.
22 emoji tersebut dipinjam dari template yang digunakan WhatsApp dan diubah menjadi bentuk 3D oleh perusahaan Belanda Attika Architekten tempat Tehrani bekerja.
“Para siswa duduk di alun-alun dan makan siang dan mereka berfoto. Mereka menyukainya. Dengan arsitektur ini, kami selalu ingin memasukkan detail-detail tertentu agar proyek ini tidak membuat bangunan yang membosankan,” ucap Tehrani dikutip dari Boredpanda.