Sukses

6 Negara Ini Populasi Wanitanya Sedikit Sampai Pria Sulit untuk Menikah

Jangankan untuk mencari pasangan yang benar-benar cocok, mencari wanita single untuk menikah saja susah di negara ini.

Liputan6.com, Jakarta - Ingin memiliki keluarga atau tetap sendiri merupakan sebuah pilihan dalam hidup. Jomlo adalah ketika kamu tidak memiliki pasangan untuk berbagi segala hal dalam kehidupan. Sulit mencari wanita yang cocok, masih ingin sendiri, masih ingin bebas, trauma atau memang belum bertemu jodoh dapat menjadi alasan kenapa seseorang masih betah menjomlo.

Lalu, bagaimana dengan alasan sulit mendapatkan wanita dalam sebuah negara? Dilansir dari Boldsky.com, berikut  daftar negara pria yang harus bekerja keras mendapatkan pasangan untuk menikah:

1. Libya

Perang saudara menjadi salah satu alasan seseorang menjadi jomblo. Libya adalah sebuah negara yang cukup lama terlibat dalam perang saudara yang menyebabkan jumlah atau populasi pria lebih banyak dari wanita. Ujung-ujungnya, sulit mendapatkan wanita di negara ini.

2. Filipina

Filipina juga termasuk ke dalam negara yang memiliki rasio pria lebih banyak dari wanita. Hal ini disebabkan kurangnya pekerjaan untuk para wanita di negara ini yang membuat banyak wanita pergi ke negara lainnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

2 dari 2 halaman

3. Islandia

Di Islandia rata-rata ada 104 pria dengan perbandingan jumlah wanita 100. Sempat beredar rumor bahwa pemerintah mencoba untuk mencari solusi dengan wanita dari negara asing. Namun rumor tetap saja rumor, para pria di negara ini tetap kesulitan.

4. Norwegia

Terdapat sekitar 12.000 pria daripada wanita di negara ini yang membuat para pria kesulitan mendapatkan wanita untuk menikah.

5. Afganistan

Lagi-lagi perang adalah penyebab bekurangnya populasi wanita di suatu negara. Hal ini dialami juga oleh negara Afganistan, di mana perang Taliban menyebabkan kaum wanita melarikan diri dari negara ini.

6. India

India adalah sebuah negara yang terkenal sebagai negara terpadat di dunia. Di tengah kepadatan ini, populasi pria lebih tinggi dari wanita yang membuat pria sulit mendapatkan wanita. Selain itu hal lain yang menjadi pemicunya adalah kekerasan dan ketidaksetaraan gender di negara ini.

 

Reporter

Lea Citra Santi Baneza

Institut Ilmu Sosial dan Politik Jakarta