Liputan6.com, Jakarta Sebuah acara seyogyanya diumumkan dengan baik dan sopan. Seperti acara yang dihadiri oleh keluarga dan tetangga. Salah satu cara mengumumkan acara adalah lewat surat undangan.Â
Baca Juga
Maasyarakat Jawa yang beragama Islam, banyak melakukan tradisi yang dilakukan bersama-sama. Salah satunya adalah acara tahlil. Cara berkirim pesan kepada tetangga adalah dengan menggunakan surat.
Advertisement
Memang, berkirim surat merupakan cara konvensional yang sudah lama dilakukan. Namun tak ada salahnya hal tersebut dilakukan di era serba digital seperti saat ini. Surat sendiri memiliki bermacam bentuk, salah satunya adalah surat undangan. Apa sih surat undangan itu?
Pengertian Undangan
Undangan sendiri berasal dari kata dasar ‘undang’ dengan memiliki akhiran ‘an’. Undang sendiri memiliki artian panggil. Undangan merupakan kata benda yang artinya orang yang dipanggil atau dipersilakan untuk datang pada waktu, hari, tanggal, serta tempat yang telah dicantumkan di dalam undangan.
Dibuatnya undangan bertujuan untuk sebuah bentuk penghormatan kepada orang yang diundang. Oleh karena itu, pembuatan undangan ini tak sembarangan.
Perlunya bentuk dan susunan surat undangan yang dibuat semenarik mungkin, isinya jelas, tempat dan waktunya juga jelas agar orang yang diundang bisa mempersiapkan untuk memenuhi undangan tersebut dan bisa hadir tepat waktu.
Jika disimpulkan dari penjelasan di atas, maka pengertian undangan adalah surat yang berisi ajakan atau mengundang orang lain untuk menghadiri suatu acara tertentu. Undangan sendiri dapat digunakan untuk keperluan resmi, setengah resmi, ataupun tidak resmi.
Undangan biasanya dibuat dalam jumlah yang banyak. Karena jumlahnya yang banyak, jika undangan tersebut menggunakan tanda tangan, maka penanda tangan surat undangan dapat dikerjakan dengan menggunakan cap tanda tangan.
Advertisement
Bagian-bagian Undangan
Pada umumnya, secara garis besar, undangan memiliki komposisi fisik yang sama. Ada bagian-bagian yang perlu diperhatikan saat membuat undangan ini, seperti:
1. Kepala Surat, yang terdiri dari:
- Nama badan / organisasi / instansi
- Alamat
- Nomor telepon
- Logo
-Â Tanggal surat
- Nomor surat
- Lampiran
- Hal
- Alamat tujuan
2. Isi Surat, yang terdiri dari:
- Alasan dan tujuan
- Hari dan tanggal
- Waktu
- Tempat
- Acara
3. Penutup Surat, yang terdiri dari:
- Salam penutup
- Jabatan
- Nama
- Nomor induk (jika ada)
Jenis-jenis Undangan
Setelah menjelaskan tentang pengertian undangan, juga ada macam-macam jenis undangan. Hal ini dibedakan dari kepentingan acaranya, berikut jenis undangan yang biasa digunakan:
Undangan Formal
Jenis undangan ini turut mengatasnamakan instansi, organisasi atau kedinasan. Biasanya undangan formal digunakan untuk kepentingan-kepentingan kedinasan ataupun structural.
Undangan Semi Formal
Jenis undangan ini mengatasnamakan perorangan untuk kepentingan perorangan, meskipun terkadang acara yang dilaksanakan merupakan acara resmi personal.
Undangan Informal
Jenis undangan ini mengatasnamakan perorangan untuk kepentingan perorangan atau golongan. Misalnya undangan acara ulangtahun anak-anak.
Advertisement
Acara tahlil
Ada beberapa undangan yang biasa dibuat oleh masyarakat seperti undangan pernikahan, undangan pertunangan, undangan kelahiran, undangan kehamilan 4 bulan, undangan tasyakuran, undangan tahlil, dan lain sebagainya.
Nah, salah satu undangan yang biasa dibuat adalah undangan tahlil. Tahlilan sendiri merupakan ritual atau upacara selamatan yang dilakukan oleh sebagain umat Islam. Kebanyakan di Indonesia.
Hal ini untuk memperingati dan mendoakan orang yang telah meninggal yang biasanya dilakukan pada hari pertama kematian hingga hari ketujuh, dan selanjutnya yang dilakukan pada hari ke-40, ke-100, satu tahun dan seterusnya.
Kata tahlil sendiri secara harfiah berarti berzikir dengan mengucap kalimat tauhid ‘Laa ilaaha illallah’ (tiada yang patut disembah kecuali Allah). Kegiatan ini bukan merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan. Orang boleh melakukannya, boleh tidak. Tahlilan adalah pilihan bebas bagi setiap orang dan keluarga berkaitan dengan keinginan mendoakan orang tua mereka.
Tahlil juga bukanlah kegiatan yang harus dilakukan dengan berkumpul-kumpul di rumah duka. Tahlilan merupakan mengirim doa untuk mendoakan jenazah dan itu bisa dilakukan sendiri-sendiri atau berjamaah, di suatu tempat yang sama atau di mana-mana.
Nah, bagi Anda atau keluarga yang menginginkan melakukan doa bersama untuk mendiang yang sudah meninggal, biasanya untuk memanggil atau mengajak orang-orang untuk berkumpul mendoakan adalah dengan cara memberikan undangan tahlil.Â
Cara Membuat Undangan Tahlil
1. Cara membuat undangan tahlil yang pertama adalah dengan mempersiapkan aplikasi pengolah kata seperti Microsoft Word.
Mulailah dengan memperhatikan bagian-bagian seperti yang telah dijelaskan di atas.
2. Buat bagian kop surat
Cara membuat undangan tahlil bagian ini akan berisi perusal tujuan pembuatan surat, misalnya undangan tahlilan 100 hari.
3. Mulai dengan kata salam
Setelah kop surat, cara membuat undangan tahlil selanjutnya adalah dengan menuliskan kata salam, paragraf pembuka dan juga paragraf tujuan pembuatan undangan, kemudian diikuti dengan nama orang yang meninggal. Kemudian beritahu tempat dan waktu pelaksanaan, terakhir dengan paragraf penutup dan ditutup dengan salam.
4. Tambahkan garis pinggir
Agar terlihat menarik dan lebih rapi, berikan border atau garis pinggir. Anda bisa menggunakan berbagai jenis font, dan ukuran karena tidak ada ketentuan khusus. Asalkan jelas untuk dibaca oleh berbagai kalangan.
Advertisement