6 Makanan Khas Korea Ini Sering Muncul di Drakor, Bikin Ngiler

Kimchi merupakan makanan khas Korea yang paling dikenal dunia. Kimchi populer di kalangan orang asing karena rasanya yang unik, nilai gizi tinggi, serta kandungan serat dan kalori rendah.

Kimchi adalah hidangan pedas dan asam yang terbuat dari sayuran fermentasi. Kimchi disiapkan dengan berbagai jenis bahan, tetapi bahan utama yang paling umum adalah kol meskipun berbagai sayuran dapat difermentasi untuk membuat kimchi.

Bagi orang Korea, Kimchi paling populer karena nilai budayanya yang signifikan. Tanpa kimchi, makan malam dianggap tidak lengkap. Bahkan UNESCO menetapkan Kimchi sebagai warisan budaya tak benda untuk rakyat Korea.

Kimchi hadir di hampir semua makanan Korea, baik itu sarapan, makan siang, atau makan malam. Wilayah Gyeongsang-do menyiapkan versi asin dan pedas sedangkan wilayah Hwanghae-do kurang pedas dengan rasa labu.

Bibimbap adalah makanan khas Korea yang mencakup berbagai sayuran, daging, dan kimchi dan diberi telur telur mata sapi. Disajikan dalam mangkuk, bibimbap memiliki banyak rasa tergantung pada sayuran dan daging apa yang digunakan selama proses memasak.

Awalnya Bibimbap dikenal sebagai goldongban selama Dinasti Joseon, makanan khas Korea ini berganti nama pada abad ke-20. Hidangan tradisional ini wajib dimakan pada malam Tahun Baru Imlek bagi kebanyakan orang Korea.

Bahan-bahan yang ditemukan di bibimbap bervariasi berdasarkan wilayah, dan versi hidangan yang paling terkenal dapat ditemukan di Jeonju, Tongyeong, dan Jinju.

Salah satu makanan khas Korea yang populer selain Kimchi adalah Bulgogi, hidangan ini terdiri dari irisan daging tipis yang dimarinasi untuk mendapatkan rasa manis, gurih atau pedas,dan berasap.

Bulgogi dibuat dengan daging sapi atau babi dan umumnya dipanggang tetapi juga dapat dibakar, disangrai atau digoreng. Dagingnya biasanya dibungkus dengan selada dan biasanya dimakan dengan ssamjang (pasta pedas merah tebal).

Bulgogi diyakini telah menjadi bagian dari makanan Korea sejak periode Goguryeo dari 37 SM dan disebut neobiani selama Dinasti Joseon.

Makanan ini umum dihidangkan terutama selama musim panas. Samgyetang adalah sup tradisional yang terbuat dari ayam, bawang putih, nasi, daun bawang, jujube Korea, ginseng Korea, dan rempah-rempah.

Diketahui Samgyetang memiliki nilai gizi yang tinggi. Tidak hanya dikenal karena kandungannya yang sehat tetapi Samgyetang juga populer karena rasanya yang creamy dan kenyal.

Samgyetang adalah makanan utama selama musim panas. Orang Korea percaya makan sup panas dipercaya dapat membantu stamina dan kesehatan. Orang Korea suka melahap sup ini pada tiga hari tertentu dari kalender lunar yaitu Chobok, Jungbok dan Malbok.

Hotteok adalah makanan khas Korea sejenis pancake yang juga merupakan makanan pinggir jalan yang populer di Seoul. Pedagang kaki lima suka membuat hidangan ini karena beragam isian yang bisa digunakan.

Hotteok disiapkan dengan bahan-bahan yang sama seperti yang Anda temukan dalam pancake tradisional seperti tepung, gula, ragi, susu, dan dibumbui dengan kayu manis serta kacang. Diyakini makanan ini berasal dari China.

Variasi hotteok ditemukan di seluruh Korea berdasarkan pada bahan pokok yang ditemukan di daerah tersebut. Di sepanjang garis pantai, Anda dapat menemukan hotteok yang diisi dengan cumi-cumi dan makanan laut lainnya.

Sering disajikan sebagai lauk selama makan siang atau makan malam, Japchae, juga dikenal sebagai mi kaca karena tampilannya transparan yang terbuat dari ubi jalar. Japchae adalah hidangan mie tradisional Korea yang bisa dimakan sebagai banchan (lauk) dan digoreng dengan berbagai sayuran, daging, sedikit saus kecap dan gula.

Japchae dikenal karena rasanya yang manis dan beraroma dan teksturnya yang lembut namun sedikit kenyal. Rasa manis-jahe japchae membuat makanan ini wajib dicoba ketika Anda berada di Korea.

Japchae sangat mirip dengan chopsuey Cina dan dianggap sebagai raja ‘banchans’ atau lauk Korea.