Liputan6.com, Jakarta Pantun merupakan salah satu karya sastra yang tetap populer hingga saat ini. Pantun telah berkembang sebagai media penuturan pesan dengan permaianan kata-kata.
Pantun termasuk dalam jenis puisi lama. puisi lama sendiri adalah puisi yang masih terikat oleh persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait, jumlah kata dalam setiap larik, serta musikalitas puisi yang sangat diperhatikan.
Advertisement
Baca Juga
Puisi lama sudah muncul sejak zaman dahulu dan sering digunakan dalam upacara-upacara adat. Pantun sendiri sudah dikenal luas dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun juga biasa digunakan dalam upacara adat di berbagai daerah, hiburan, atau penyampaian pesan bijak.
Pantun dapat dibuat oleh siapa saja. Karena termasuk dalam puisi lama, pembuatan pantun terikat pada aturan-aturan bahasa tertentu. Maka dari itu, ciri-ciri pantun dapat mudah untuk dikenali.
Berikut ulasan mengenai pengertian dan ciri-ciri pantun yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber Jumat (8/3/2019)
Pengertian Pantun
Pantun berasal dari bahasa Minangkabau patuntun yang berarti petuntun. Pantun telah lama dituturkan oleh masyarakat Nusantara. Dalam kebudayaan Jawa, pantun biasa disebut dengan parikan, dalam kebudayaan sunda pantun disebut dengan paparikan sementara dalam budaya Batak disebut umpasa.
Pantun dapat melatih seseorang untuk berpikir sebuah makna kata sebelum diujarkan, selain itu pantun juga melati penuturnya bersifat asosiatif dengan berpikir bahwa suatu kata berhubungan dengan kata yag lain.
Pantun juga memiliki fungsi sosial. Hal ini karena pantun dijadikan sebagai media pergaulan yang cukup kuat hingga saat ini. Pantun menunjukkan seseorang berpikir dan bermain kata dengan cepat dan kreatif. Pantun berperan sebagai penyampai pesan yang dikemas secara puitis dengan sajak dan rima.
Pada mulanya pantun merupakan bentuk dari sastra lisan, namun saat ini juga sudah dijumpai pantun dalam bentuk tertulis.
Advertisement
Ciri-ciri Pantun
Karena termasuk dalam puisi lama, pantun memiliki aturan terikat dalam penciptaanya. Sebuah pantun dapat dikenal dari ciri-ciri pantun itu sendiri. Ciri-ciri pantun tersebut antara lain adalah
1. Terdiri dari empat baris, setiap baris terdiri dari minimal 8 kata dan maksimal 12 kata.
2. Ciri-ciri pantun yang mudah dikenali adalah bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a
3. Terdiri atas dua bagian yaitu sampiran dan isi. Dua baris pertama disebut dengan sampiran, sampiran kerap kali berkaitan dengan alam dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima sajak.
Sementara isi berada pada baris ketiga dan keempat yang berisi pesan atau makna utama dari sebuah pantun.
4. Pada pantun tidak terdapat nama penulis, berbeda dengan puisi atau karya sastra lainnya. Hal ini karena dahulu penyebaran pantun dilakukan secara lisan.
Jenis-Jenis Pantun dan Contohnya
Berdasarkan isinya, pantun terdiri dari berbagai jenis. Berikut jenis-jenis pantun yang kerap ditemui dan contohnya:
Pantun Nasihat
Pantun nasihat memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan. Pantun nasihat biasanya memiliki pesan-pesan bijak yang mengajak untuk berbuat baik.
Contoh:
Jalan-jalan ke Kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun
Â
Pantun Jenaka
Pantun jenakan merupakan pantun yang dibuat untuk tujuan hiburan. terkadang pantun jenaka dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang.
Contoh:
Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis, aduhai tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa
Â
Pantun Teka Teki
Ciri-ciri pantun teka-teki adalah kalimat pertanyaan pada baris akhir pantun. Pantun ini berisi teka-teki untuk para pendengarnya.
Contoh:
Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji di luar apa buahnya
Â
Pantun Cinta
Pantun cinta merupakan pantun yang isi pesannya berhubungan dengan cinta, romantisme atau asmara antara dua insan. Hingga saat ini masih banyak orang yang menggunakan pantun cinta untuk mengungkapkan cintanya.
Contoh:
Walaupun hanya sebatang tebu
Tetapi bisa diramu
Walaupun jarang ketemu
Cintaku hanya untukmu
Â
Pantun Agama
Tujuan dari pantun agama sama dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan. Pantun agama membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Berbeda dari pantun nasehat, pantu agama lebih spesifik isinya karena diselipkan nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.
Contoh:
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
Â
Pantun Peribahasa
Seperti namanya, pantun peribahasa merupakan pantun yang didalamnya terdapat kalimat peribahasa yang pada umumnya memiliki susunan tetap.
Contoh:
Berakit-rakit kita ke hulu
Berenang kita ke tepian
Bersakit-sakit kita dahulu
Bersenang-senang kemudian
Â
Pantun Kiasan
Pantun kiasan berisi pantun dengan kalimat kiasan. Artinya, pesan yang ada pada pantun ini disampaikan secara tersirat.
Contoh:
Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi
Â
Advertisement