Liputan6.com, Jakarta Fungsi hutan secara umum adalah sebagai paru-paru dunia, sumber ekonomi, habitat flora dan fauna, pengendali bencana. Selain itu hutan mangrove juga menjadi tempat penyimpanan air, dan untuk mengurangi polusi untuk pencemaran udara.Â
Baca Juga
Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem hutan dengan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi. Biasanya hutan ini didominasi dengan tumbuhan berkayu dan tumbuh di sepanjang garis pantai dan subtropis.
Advertisement
Ya, mangrove yang tumbuh berjajar menjadi benteng pencegah abrasi atau pengikisan pantai oleh gelombang air laut.
Abrasi sendiri merupakan momok yang cukup menakutkan bagi sebagian warga pesisir. Namun, fungsi hutan mangrove sesungguhnya tak hanya sekedar menjadi penjaga batas pantai dari abrasi air laut. Banyaknya fungsi hutan mangrove kemudian tiap tahunnya di tanggal 26 Juli diperingati sebagai Hari Mangrove Se-dunia (World Mangrove Day).
Hutan mangrove juga mempunyai beberapa keterkaitan dan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan manusia, baik fungsinya dalam penyediaan bahan pangan, papan, kesehatan, dan untuk lingkungan.
Nah, fungsi hutan mangrove sendiri dibagi menjadi lima seperti fungsi fisik, fungsi kimia, fungsi biologi, fungsi ekonomi, dan fungsi lainnya. Berikut Liputan6.com, Selasa (12/3/2019) telah merangkum dari berbagai sumber terkait fungsi hutan mangrove.
Fungsi Hutan Mangrove
Indonesia merupakan negara kepulauan, menjadi salah satu negara yang memiliki luas hutan mangrove terbesar di dunia. Ya, hutan mangrove sendiri memiliki peran yang sangat penting dan fungsinya yang sangat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi lingkungan sekitar khususnya bagi penduduk pesisir.
Hutan mangrove tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut, tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai. Oleh karena itu, tumbuhan yang hidup di hutan mangrove menjadi unik, karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut.
Nah, berikut beberapa fungsi hutan mangrove yang perlu kamu ketahui, yang telah dikutip dari laman Earth Hour Indonesia.
Advertisement
Mencegah Intrusi Air Laut, Erosi dan Abrasi Pantai
Mencegah Intrusi Air Laut
Intrusi laut sendiri adalah sebuah peristiwa perembesan air laut ke tanah daratan. Intrusi laut ini dapat menyebabkan air tanah menjadi payau, sehingga tidak baik untuk dikonsumsi.
Fungsi hutan mangrove ini adalah untuk mengendapkan lumpur di akar-akr pohon bakau sehingga dapat mencegah terjadinya intrusi air laut ke daratan.
Mencegah Erosi dan Abrasi Pantai
Erosi adalah pengikisan permukaan tanah oleh aliran air. Kalau abrasi adalah pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak laut.
Nah, fungsi hutan mangrove ini adalah untuk melindungi wilayah pesisir dengan akarnya yang sangat efisien. Hal ini akan menjadikan pelindung pengikisan tanah akibat air.
Sebagai Tempat Hidup dan Sumber Makanan
Hutan mangrove juga merupakan tempat tinggal yang cocok bagi banyak hewan seperti biawak, kura-kura, monyet, burung, ular, dan lain sebagainya. Tak jarang jurang hewan laut seperti ikan, udang, kepiting, dan siput juga banyak tinggal di daerah ini.
Memiliki akar tongkat pada pohon mangrove, mamberikan zat makanan dan menjadi daerah nursery bagi hewan ikan dan invertebrata yang hidup di sekitarnya. Berbagai jenis hewan darat berlindung atau singgah bertengger dan mencari makan di hutan mangrove ini.
Advertisement
Sebagai Pencegah dan Penyaring Alami
Hutan mangrove dipenuhi dengan akar pohon bakau dan berlumpur. Nah, fungsi hutan mangrove dari akarnya tersebut dapat mempercepat penguraian limbah organik yang terbawa ke wilayah pantai.
Selain membantu menguraikan limbah organik, fungsi hutan mangrove juga dapat membantu mempercepat proses penguraian bahan kimia yang mencemari laut seperti minyak dan deterjen. Selain itu juga menjadi penghalang alami terhadap angina laut yang kencang pada saat musim tertentu.
Sebagai Pembentukan Pulau dan Menstabilkan Daerah Pesisir
Ya, hutan mangrove seringkali dikatakan sebagai pembentuk daratan. Hal ini dikarenakan endapan dan tanah yang ditahannya menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke watu.
Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan memberikan kesempatan bagi tumbuhan terstrial hidup dan berkembang di wilayah daratan. Misalnya saja pada buah vivipara yang terbawa air. Bauh tersebut akan menetap di dasar yang dangkal, dapat berkembang dan menjadi kumpulan mangrove di habitat yang baru.
Pada kurun waktu yang panjang, habitat baru ini bisa menjadi luas dan menjadi pulau sendiri.
Walaupun hutan mangrove menjadi yang terbesar di Indonesia, bukan berarti tak luput dari permasalahan lingkungan. Akibat pengelolaan yang buruk, ekosistem hutan mangrove di pesisir pantai terancam punah.
Hal ini menyebabkan percepatan proses abrasi pantai dan dalam beberapa tahun ke depan, sehingga garis pantai akan lebih cepat bergeser kea rah daratan di Kawasan Sekitar Aceh.
Advertisement